Dukung ketahanan pangan, PT KTU fasilitasi masyarakat bercocok tanam

id PT KTU, PT KTU Siak, siak, pandemi covid

Dukung ketahanan pangan, PT KTU fasilitasi masyarakat bercocok tanam

PT KTU beserta kepolisian bersama kelompok tani ketika berada di lahan warga yang akan ditanami palawija.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Perusahaan Perkebunan Sawit PT Kimia Tirta Utama memfasilitasi masyarakat sekitar operasionalnya untuk bercocok tanam tanaman palawija dalam rangka mendorong ketahanan pangan menghadapi pandemi COVID-19.

"Kita bantu mendorong bagaimana bisa tercapai ketahanan pangan, kita membantu peralatan dan bibit dalam usaha pertanian," kata kepala Administrateur PT KTU, Achmad Zulkarnain di Siak, Minggu.

Salah satunya adalah bantuan kepada Kelompok Tani Subur Jaya di Kampung Pangkalan Pisang, Kecamatan Kotogasib. Pada budidaya tersebut lahan sekitar empat hektare milik kelompok itu ditanam jagung, semangka, cabai, dan ubi roti.

Ketua Kelompok Tani Yowas Budiman Putro pihaknya dibantu perusahaan sudah sejak 2019. Kelompoknya beranggotakan 10 orang dengan memanfaatkan lahan kosong hingga sekarang punya potensi ekonomi dan menguntungkan.

"Saya ajukan permohonannya untuk kelompok tani tahun 2019 untuk tanam hortikultura. Awalnya fokus ke jagung, lalu ke tanaman lainnya hingga berhasil, ruginya pertama saja. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat tempatan," ungkap Yowas, Sarjana Hukum yang berbalik arah menjadi petani.

Ikut meninjau lokasi, Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Kepolisian Resor Siak, AKP MY Lubis mendukung kegiatan ekonomi rakyat ini. Pasalnya ini akan berdampak kepada keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca juga: Di tengah Pandemi COVID-19, Siak miliki desa inklusi pertama di Riau

"Kalau masyarakat sudah sejahtera dan sudah terpenuhi kebutuhannya, tindak pidana berkurang juga.Kampung juga harus ada ketahanan pangan, kami apresiasi karena melibatkan potensi yang ada seperti perusahaan," sebut dia.

"Tahun ini Polri merayakan HUT Bhayangkara dengan tema 'kamtibmas kondusif masyarakat produktif'. Karena pada masa COVID-19 ini kondisi masyarakat menurun, jadi pangan sendiri harus ada sehingga luarannya nanti kamtibmas juga terjaga," tambahnya.

Baca juga: Untuk cadangan pangan saat COVID-19, Petani Siak tanam semangka tumpang sari