Jakarta (ANTARA) - Selebritas Adelia Wihelmina tampil sebagai sumber inspirasi atau muse dalam peluncuran koleksi perdana Hidah Pratama Fashion, label modest fashion lokal yang resmi dikenalkan melalui peragaan busana di Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Adelia tampil membawakan sejumlah busana bergaya kasual dan Islami, serta menyuarakan pentingnya kepercayaan diri dan kesadaran berbusana sesuai nilai-nilai Islam.
Istri dari musisi Pasha Ungu tersebut mengaku merasa terhormat bisa menjadi bagian dari peluncuran brand yang mengusung misi pemberdayaan perempuan. Menurutnya, menjadi seorang muslimah tidak menghalangi perempuan untuk tetap tampil stylish dan berkarakter, asalkan tetap mengedepankan kesantunan.
“Kalau kita sendiri enggak percaya diri, mau fashion-nya seperti apa pun pasti merasa nggak cocok,” kata Adelia saat ditemui usai peragaan.
Adelia menambahkan bahwa gaya berpakaian harus selaras dengan karakter dan aktivitas pemakainya. Untuk keseharian, ia memilih gaya smart casual dengan warna-warna lembut seperti pastel, yang menurutnya menciptakan kesan segar dan tetap sopan di berbagai situasi.
“Dan tentu saja, kita tetap harus memperhatikan syariat Islam. Menutup bagian tubuh yang memang tidak boleh terlihat itu penting, apalagi bagi perempuan yang aktif,” ujarnya.
Selain menyoroti soal penampilan, Adelia juga menyampaikan apresiasinya terhadap pendiri brand, Hidah Pratama, yang ia nilai tidak hanya menghadirkan koleksi fesyen berkualitas, tetapi juga menciptakan peluang usaha bagi banyak perempuan di Indonesia.
“Kak Hidah itu sosok yang sangat menginspirasi. Dari yang saya lihat, beliau terus dorong perempuan untuk bisa punya penghasilan sendiri, termasuk lewat media sosialnya,” ucap Adelia.
Peluncuran Hidah Pratama Fashion diselenggarakan dalam bentuk konferensi pers dan mini show, sekaligus menjadi perkenalan resmi brand kepada publik. Hidah Pratama, yang akrab disapa Bunda, menyebut brand ini sebagai wujud kepeduliannya terhadap perempuan dan situasi ekonomi yang penuh tantangan.
“Bunda ingin perempuan Indonesia bisa mandiri dan saling dukung. Karena semangat perempuan kita itu nggak pernah padam,” tutur Hidah.
Hidah Pratama Fashion mengusung model bisnis business to business (B2B) dengan sistem open reseller yang disertai program pelatihan dan workshop. Dengan pendekatan ini, brand tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga pada peningkatan kapasitas mitra usaha dari berbagai daerah.
Sementara itu, PR Consultant Hidah Pratama Fashion, Widya Ayu Kosasih, menjelaskan bahwa sistem kemitraan dirancang untuk inklusif dan jangka panjang.
“Kami ingin para reseller nggak cuma jualan, tapi juga dibekali ilmu dan strategi. Ada yang datang dari luar kota untuk ikut pelatihan. Ini gerakan yang kami rancang untuk perempuan di seluruh Indonesia,” katanya.
Dengan menggabungkan fashion, nilai keislaman, dan pemberdayaan ekonomi, Hidah Pratama Fashion tidak hanya menawarkan busana, tetapi juga mengajak perempuan Indonesia untuk tampil percaya diri, religius, dan mandiri secara finansial.
Baca juga: Jakarta Fashion Week 2025 akan digelar hingga 27 Oktober 2024
Baca juga: Gelaran Ramadan Runway 2025 upaya Indonesia jadi pusat modest fashion dunia