Selatpanjang (ANTARA) - Tim gabungan Satresnarkoba dan Polsek Merbau Polres Kepulauan Meranti berhasil menggagalkan penyelundupan puluhan kilogram narkotika berbagai jenis yang diduga berasal dari jaringan internasional.
Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 30,7 kilogram dan narkotika jenis happy water merek Lamborghini seberat 24,3 kilogram. Selain itu, turut diamankan 745 cartridge vape berisi liquid mengandung narkotika golongan II dan 289 cartridge berwarna hijau, pink dan ungu.
Pengungkapan kasus besar ini disampaikan dalam konferensi pers di Aula Tantya Sudhirajati, Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis. Acara tersebut dihadiri Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung, Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) Asmar, sejumlah pejabat Polda Riauddan instansi vertikal lainnya.
Kepala BNNP Riau, Brigjen Christ Reinhard Pusung, menyebut pengungkapan ini sebagai penangkapan terbesar dalam sejarah kepolisian di wilayah Kepulauan Meranti. Ia menilai kerja sama lintas satuan menjadi kunci keberhasilan aparat dalam memutus peredaran narkotika di perbatasan.
Menurut Brigjen Reinhard, dari jumlah barang bukti tersebut, aparat kepolisian telah menyelamatkan hampir 100 ribu orang dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Ia mengapresiasi sinergi antara aparat dan masyarakat yang terus mendukung upaya pemberantasan narkotika.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja sama yang baik. Kami berharap masyarakat semakin aktif memberikan informasi agar upaya pemberantasan narkoba berjalan maksimal,” ujarnya.
Ia juga menyoroti munculnya tren baru penyalahgunaan narkoba melalui cairan vape. Menurutnya, masyarakat harus lebih waspada karena bentuk penyalahgunaan narkotika kini semakin beragam dan sulit dideteksi.
“Saat ini sudah muncul vape yang mengandung narkotika. Ini menjadi perhatian serius, masyarakat harus waspada dan mengingatkan keluarga agar tidak terjebak,” tegasnya.
Brigjen Reinhard menegaskan tidak akan memberi toleransi bagi pelaku kejahatan narkotika dalam bentuk apa pun. Ia memastikan penegakan hukum dilakukan secara tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Kami tidak akan main-main dengan kasus narkotika. Pelaku akan diberikan hukuman setimpal, dan kami berterima kasih kepada masyarakat yang terus menjaga komitmen agar daerah ini bersih dari narkoba,” tambahnya.
Sementara itu, Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo juga memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polres Kepulauan Meranti. Ia menyebut keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras, kekompakan, dan pengabdian luar biasa dari seluruh personel di lapangan.
“Tidak ada kata lain, ini luar biasa. Saya tahu betul bagaimana beratnya kerja di lapangan, semoga lelah kalian menjadi berkah,” ujarnya dengan penuh penghargaan.
Brigjen Adrianto menegaskan bahwa peredaran narkotika merupakan ancaman serius bagi generasi bangsa. Karena itu, pencegahan dan pemberantasan harus dilakukan dengan tegas, profesional, dan berkelanjutan.
Ia juga mengingatkan agar petugas tetap mengedepankan sikap manusiawi dalam setiap operasi. Namun, jika pelaku membahayakan keselamatan aparat, tindakan tegas tetap harus diambil.
“Polda Riau tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika. Jika mereka melawan, atas perintah Kapolda dan saya sendiri, lakukan tindakan tegas hingga tembak mati di tempat,” tegasnya.
Pernyataan itu menegaskan komitmen jajaran kepolisian untuk menutup ruang gerak bandar dan pengedar narkoba di Riau. Aparat saat ini masih mendalami jaringan pelaku yang diduga beroperasi hingga ke luar negeri.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi dalam konferensi pers itumenyatakan pengungkapan ini bukan sekadar prestasi, tetapi juga peringatan keras bagi sindikat narkoba internasional agar tidak menjadikan Meranti sebagai jalur masuk barang haram.
“Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran narkotika di wilayah ini. Polres Kepulauan Meranti akan terus menindak tegas siapa pun yang terlibat, dari kurir hingga pengendali,” tegasnya.