Memperkuat ranah digital pada Radio Komunitas Lintas Subayang
Pekanbaru (ANTARA) - Tak seperti radio komunitas yang ada di Provinsi Riau, keberadaan Radio Komunitas Lintas Subayang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak.
Selain karena letaknya di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, tepatnya di gerbang Kawasan Hutan Swaka Marga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling, radio komunitas ini ditargetkan menjadi pusat informasi dan data yang dapat bersinergi dengan petugas pengelola informasi desa yang ada di sekitar kawasan hutan SMBRBB.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Informasi Provinsi Riau, Tatang Yudiansah dalam acara workshop keterbukaan informasi desa, pada awal Agustus lalu.
Pengembangan Radio Komunitas Lintas Subayang pun telah dilakukan, proses perubahan radio dari konvensional yang dimulai sejak 2016 bertransformasi ke digital pada Fase III ITHCP menjadi konsen dari kegiatan pendampingan terhadap Rakom Lintas Subayang agar mudah diakses, demikian dikatakan Sari Indriaty Founder dan Direktur Operasional Green Radio Line selaku mitra lokal Yapeka, Konsorsium Kerbat saat diwawancarai belum lama ini.
Untuk penguatan Radio Komunitas Lintas Subayang, Sari menambahkan generasi muda yang ada di desa melek digital, berpartisipasi menjadi talent content creator, aktif memproduksi informasi dalam menyampaikan potensi desa, seperti wisata, kelestarian alam yang perlu dijaga, tentang kehidupan masyarakat dan kearifan lokal yang masih ada.
Dukungan Fase III ITHCP ini, lanjutnya, memberi ruang banyak bagi, anak muda desa untuk berlatih dan beradaptasi dengan teknologi, dengan perangkat memadai dan memiliki ruang studio podcast lebih baik dengan yang dimiliki banyak radio komunitas saat ini.
Studio podcast terletak di desa tetangga, dimana sentral ekonomi sebagian Kecamatan Kampar Kiri Hulu tepatnya di depan Pasar Gema.
Sarana prasarana tersebut memudahkan untuk berkreasi dalam mengelola program acara seperti podcast Swarimba (Swara Rimbang Baling) yang memiliki ragam program acara antara lain Dialog Rimbang Baling, liputan khusus, tersedia di kanal Youtube sedangkan pada kanal lain Spotify diisi program serial Alauna.
Terkait jangkauan frekuensi siaran radio yang dilakukan oleh Radio Komunitas Lintas Subayang untuk dapat menjangkau desa di sekitar kawasan SMBRBB menggunakan pemancar yang ditempatkan pada desa yang ada di hulu. Sedangkan untuk kanal digital streaming radio, tidak lagi berbatas akan dapat didengar oleh siapapun, aktivitas Radio Komunitas Lintas Subayang dan Podcast Swarimba digawangi lebih dari 10 kru. Mereka mendapatkan pembekalan memproduksi podcast, menjadi host podcast, persiapan menjadi reporter, pembekalan penggunaan alat radio, menjadi admin website, pelatihan pengelolaan radio dalam penyusunan program on air maupun on off air dan pembagian tim yang bertugas.
Tidak hanya sampai di situ, Radio Komunitas Lintas Subayang dan Podcast Swarimba secara aktif ikut bersama Greenradio Line berkolaborasi dalam kampanye lingkungan seperti aksi Jaga Hutan Kita di Tahura Minas. Mereka menggaungkan nilai-nilai konservasi pada aktivitas siarannya hingga mendapat perhatian khusus saat mengikuti ajang EnergyPodcast Fes di Kota Pekanbaru. Saat itu para juri menobatkan Podcast Swarimba sebagai terbaik I menyisihkan Podcast Universitas Riau, dan Podcast Sahabat Puan. "Jurnalisme inspiratif sangat terbangun dari podcast yang disajikan Radio Komunitas Lintas Subayang," kata Ketua Prodi Komunikasi UIN SUSKA Riau Dr. Muhamad Badri.
Capaian-capaian dari seluruh aktivitas Rakom Lintas Subayangtersebut diharapkan dapat terus berlanjut dalam mengembangkan digitalisasi dan menjadi mata pencaharian alternatif bagi anggotanya.
Selain karena letaknya di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, tepatnya di gerbang Kawasan Hutan Swaka Marga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling, radio komunitas ini ditargetkan menjadi pusat informasi dan data yang dapat bersinergi dengan petugas pengelola informasi desa yang ada di sekitar kawasan hutan SMBRBB.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Informasi Provinsi Riau, Tatang Yudiansah dalam acara workshop keterbukaan informasi desa, pada awal Agustus lalu.
Pengembangan Radio Komunitas Lintas Subayang pun telah dilakukan, proses perubahan radio dari konvensional yang dimulai sejak 2016 bertransformasi ke digital pada Fase III ITHCP menjadi konsen dari kegiatan pendampingan terhadap Rakom Lintas Subayang agar mudah diakses, demikian dikatakan Sari Indriaty Founder dan Direktur Operasional Green Radio Line selaku mitra lokal Yapeka, Konsorsium Kerbat saat diwawancarai belum lama ini.
Untuk penguatan Radio Komunitas Lintas Subayang, Sari menambahkan generasi muda yang ada di desa melek digital, berpartisipasi menjadi talent content creator, aktif memproduksi informasi dalam menyampaikan potensi desa, seperti wisata, kelestarian alam yang perlu dijaga, tentang kehidupan masyarakat dan kearifan lokal yang masih ada.
Dukungan Fase III ITHCP ini, lanjutnya, memberi ruang banyak bagi, anak muda desa untuk berlatih dan beradaptasi dengan teknologi, dengan perangkat memadai dan memiliki ruang studio podcast lebih baik dengan yang dimiliki banyak radio komunitas saat ini.
Studio podcast terletak di desa tetangga, dimana sentral ekonomi sebagian Kecamatan Kampar Kiri Hulu tepatnya di depan Pasar Gema.
Sarana prasarana tersebut memudahkan untuk berkreasi dalam mengelola program acara seperti podcast Swarimba (Swara Rimbang Baling) yang memiliki ragam program acara antara lain Dialog Rimbang Baling, liputan khusus, tersedia di kanal Youtube sedangkan pada kanal lain Spotify diisi program serial Alauna.
Terkait jangkauan frekuensi siaran radio yang dilakukan oleh Radio Komunitas Lintas Subayang untuk dapat menjangkau desa di sekitar kawasan SMBRBB menggunakan pemancar yang ditempatkan pada desa yang ada di hulu. Sedangkan untuk kanal digital streaming radio, tidak lagi berbatas akan dapat didengar oleh siapapun, aktivitas Radio Komunitas Lintas Subayang dan Podcast Swarimba digawangi lebih dari 10 kru. Mereka mendapatkan pembekalan memproduksi podcast, menjadi host podcast, persiapan menjadi reporter, pembekalan penggunaan alat radio, menjadi admin website, pelatihan pengelolaan radio dalam penyusunan program on air maupun on off air dan pembagian tim yang bertugas.
Tidak hanya sampai di situ, Radio Komunitas Lintas Subayang dan Podcast Swarimba secara aktif ikut bersama Greenradio Line berkolaborasi dalam kampanye lingkungan seperti aksi Jaga Hutan Kita di Tahura Minas. Mereka menggaungkan nilai-nilai konservasi pada aktivitas siarannya hingga mendapat perhatian khusus saat mengikuti ajang EnergyPodcast Fes di Kota Pekanbaru. Saat itu para juri menobatkan Podcast Swarimba sebagai terbaik I menyisihkan Podcast Universitas Riau, dan Podcast Sahabat Puan. "Jurnalisme inspiratif sangat terbangun dari podcast yang disajikan Radio Komunitas Lintas Subayang," kata Ketua Prodi Komunikasi UIN SUSKA Riau Dr. Muhamad Badri.
Capaian-capaian dari seluruh aktivitas Rakom Lintas Subayangtersebut diharapkan dapat terus berlanjut dalam mengembangkan digitalisasi dan menjadi mata pencaharian alternatif bagi anggotanya.