Komunitas Radio Padamkan Api di Tanjung Buton

id komunitas radio, padamkan api, di tanjung buton

Komunitas Radio Padamkan Api di Tanjung Buton

Pekanbaru, (antarariau.com) - Komunitas Sahabat Green Radio Pekanbaru melakukan aksi pemadaman api sebagai dampak pembakaran lahan untuk pembukaan perkebunan baru di Tanjung Buton Kabupaten Siak Provinsi Riau.

"Tindakan ini dilakukan karena Pemerintah Provinsi Riau lamban melakukan pemadaman," kata Koordinator Sahabat Green, Robby Allyfer, di Pekanbaru, Rabu.

Komunitas yang dibentuk Green Radio Pekanbaru ini berasal dari pegiat lingkungan River Defender dan Mapala Phylomina Faperi Universitas Riau yang telah mulai bergerak pada Selasa (25/2).

Menurut Robby, pemerintah kabupaten sangat lamban menangani kebakaran lahan, dengan alasan anggaran penanggulangan bencana dari APBD terkait belum disahkan.

Padahal, katanya lagi, api makin membesar dan meluas, sehingga dalam proses pemadaman kebakaran tim mengalami kendala karena sulit memperoleh air.

"Kebakaran lahan banyak terjadi di lahan gambut mengakibatkan proses pemadaman menjadi lebih lama dan membutuhkan air yang sangat banyak. Asap pekat mengakibatkan napas menjadi sesak dan mata sangat perih," kata Roby pula.

Komunitas Sahabat Green Radio Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan sedianya bersama regu pemadam dari Dinas Kehutanan Provinsi Riau, pada titik api yang terdapat di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Tanjung Buton.

Saat komunitas melakukan pemadaman, katanya lagi, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau dan rombongan justru menuju Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Tiba di Pelabuhan Tanjung Buton, rombongan Kepala Dinas Kehutanan Riau berangkat terlebih dahulu menggunakan boat dan justru menuju Kepulauan Meranti," ujarnya.

Dia mengakui bahwa komunitas bersama tim pemadam kebakaran Dinas Kehutanan mendapat instruksi dari Kepala Dinas Kehutanan setempat untuk melakukan pemadaman kebakaran di Tanjung Buton.

Station Manager Green Radio Pekanbaru Sari Indriati menyatakan, instruksi pembatalan agenda tim pemadaman kebakaran menuju Kepulauan Meranti yang justru meninggalkan mereka bersama komunitas Green Radio tersebut, disampaikan Kepala Dinas Kehutanan melalui Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Riau Edy Sumitro, saat dalam perjalanan.

"Keinginan mulia Sahabat Green untuk berpartisipasi memadamkan api di Meranti direspon tidak baik. Kami jadi bertanya-tanya kenapa Dinas Kehutanan melakukan pertemuan dengan perusahaan pembakar lahan di Kepulauan Meranti. Kami menduga adanya kompromi Dinas Kehutanan Provinsi Riau dengan pihak perusahaan pembakar lahan di Kepulauan Meranti," kata Sari Indriati.