Selatpanjang (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih melanda wilayah Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Sebanyak 15 titik fire spot (FS) berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan oleh tim gabungan yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol Maitertika.
“Upaya pemadaman dimulai sejak Rabu, pukul 08.30 WIB. Kami kerahkan seluruh personel yang ada untuk menanggulangi penyebaran api,” ujar Kompol Maitertika, saat beradadi lokasi kebakaran, Kamis.
Sebanyak 45 personel Polres Meranti diterjunkan ke lapangan, dibantu oleh 3 personel TNI, 15 anggota BPBD, 8 anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Tanjung Peranap, serta 6 perwakilan dari PT. ITA. Dua helikopter water bombing dari BNPB juga dikerahkan untuk memadamkan api dari udara.
Meski demikian, proses pemadaman tidak berlangsung mudah. Kompol Maitertika menjelaskan bahwa medan yang sulit dan kondisi alam menjadi tantangan utama.
“Angin kencang, panas terik, dan keterbatasan akses menuju lokasi memperparah situasi. Ditambah lagi, lahan yang terbakar merupakan gambut dengan kedalaman hingga tiga meter, membuat api sulit padam sepenuhnya,” jelasnya.
Selain itu, terbatasnya sumber air serta peralatan pemadam seperti selang dan mesin air membuat tim harus bekerja ekstra keras. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat tim gabungan dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini.
“Pemadaman dan pendinginan terus kami lakukan hingga api benar-benar padam. Kami juga rutin melakukan monitoring melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning dan SIPONGI serta kegiatan pemantauan lapangan untuk mengidentifikasi lokasi baru yang memerlukan penanganan cepat,” tambahnya.
Di sela-sela kegiatan pemadaman, Kompol Maitertika bersama Bhabinkamtibmas dan perangkat desa juga menyempatkan diri untuk memberikan imbauan kepada warga.
“Kami mengajak masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Jika menemukan titik api, segera laporkan agar bisa ditangani secepatnya,” tegasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian melalui Sat Intelkam dan Sat Reskrim kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran dan mendalami kemungkinan adanya unsur kesengajaan.
“Kami tidak akan ragu menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas dan terukur,” tutup Wakapolres.