PT SRL siapkan reward ratusan juta jika berhasil cegah karhutla di Rangsang

id PT SRL,Karhutla di Meranti,Reward PT SRL ,Kecamatan Rangsang ,Desa bebas api

PT SRL siapkan reward ratusan juta jika berhasil cegah karhutla di Rangsang

Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol Dodi Zulkarnain didampingi Perwakilan Manajemen PT SRL menandatangani nota kesepahaman Desa Bebas Api (Free Fire Village) bersama tiga desa di Kecamatan Rangsang yakni, Desa Penyagun, Wono Sari dan Teluk Samak, Rabu (18/12/2024).  (ANTARA/HO-PT SRL)

Selatpanjang (ANTARA) - PT Sumatera Riang Lestari (SRL) menyiapkan penghargaan berupa infrastruktur dengan nilai ratusan juta rupiah, jika ada suatu daerah berhasil berupaya mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Komitmen itu dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman Desa Bebas Api (Free Fire Village) bersama tiga desa di Kecamatan Rangsang yakni, Desa Penyagun, Wono Sari dan Teluk Samak, Rabu (18/12).

Nota kesepahaman ditandatangani oleh manajemen PT SRL dan kepala desa terkait. Kala itu disaksikan Wakapolres KepualauanMeranti Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan, Kepala BPBD Muhlisin, Kepala Dinas Perkimtan-LH Syaiful Bahri, Camat dan Kapolsek Rangsang dan perwakilan Danramil 02/Tebingtinggi.

Perwakilan manajemen PT SRL, Fahmi Panjaitan menyebutkan program itu bertujuan membangun kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya mencegah karhutla. Sekaligus melibatkan mereka dalam menjaga kelestarian hutan di Pulau Rangsang.

"Kesepakatan tahap tiga ini berlangsung pada 1 Januari hingga 30 Maret 2025. Jika desa mampu menjaga arealnya tidak terjadi kebakaran selama periode tersebut, maka desa akan mendapat rewardRp100 juta dalam bentuk infrastruktur dari SRL," ungkap Fahmi.

Fahmi mengatakan, perusahaan yang bergerak dalam bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) memulai program Desa Bebas Api ini pada 2020 lalu. Sampai saat ini sudah tujuh desa yang dilibatkan dalam program Desa Bebas Api, dan hasilnya sangat efektif dalam menekan kasus Karhutla.

"Secara internal, perusahaan sudah dilengkapi dengan peralatan dan personel yang memadai. Termasuk menara pantau, pos pantau dan menara CCTV yang mampu menjangkau radius 35 sampai dengan 40 km," jelas Fahmi.

Sementara itu, Wakapolres Meranti Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan mengapresiasi program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh PT SRL. Menurutnya penanganan karhutla memang harus melibatkan banyak pihak. Selain itu program ini juga akan merubah kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan.

"Yang dulunya membakar, berubah dengan metode mekanis yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu, saya berterimakasih atas partisipasi aktif PT SRL saat membantu pemadaman saat karhutla terjadi di Rangsang," ujar Dodi Zulkarnain.

Kepala BPBD Kepulauan Meranti Muhlisin, mengungkapkan program seperti ini sangat membantu upaya pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan di Kepulauan Meranti.

Program tersebut menunjukkan bahwa upaya pencegahan karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen semua pihak.

"Dengan upaya bersama yang terus diperkuat, Desa Bebas Api menjadi wujud nyata harapan akan lingkungan yang lebih lestari dan bebas dari ancaman kebakaran di masa depan," kata Muhlisin.