Pekanbaru (ANTARA) - Minyak dari biji-bijian yang selama ini dicurigai menyebabkan peradangan dan obesitas justru terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Studi terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition mengungkap bahwa kandungan asam linoleat—lemak tak jenuh ganda omega-6 yang banyak ditemukan dalam minyak biji-bijian—berkaitan dengan penurunan biomarker peradangan dan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Penelitian melibatkan hampir 1.900 orang dewasa dan mengukur berbagai indikator seperti kadar asam lemak, glukosa darah, insulin, serta tinggi dan berat badan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi minyak biji-bijian seperti minyak jagung, kanola, dan bunga matahari justru bisa mendukung pola makan sehat.
Dr. Kevin C. Maki dari Indiana University yang memimpin studi tersebut menyebut klaim daring yang menyudutkan minyak biji-bijian sebagai pemicu obesitas dan peradangan sebagai tidak berdasar. Ia menekankan pentingnya memahami bahwa asam linoleat justru memberi manfaat bagi kesehatan jantung dan metabolisme tubuh.
Selain itu, studi lain juga menunjukkan bahwa mengganti sekitar 10 gram mentega dengan minyak nabati setiap hari bisa menurunkan risiko kematian akibat kanker sebesar 17 persen.