Padam memendam
Telah padam
Tiap malam detik ini menemani kalbu
Detak jantung berpacu melawan
Beriring dengan denyut nadi itu
Aku terus menggerakkan tangan
Lelah tak berarti dalam hidup
Mengimbangi dengan segala yang harus dilakukan
Menerawang sejenak akan kehidupan yang ku hirup
Berpapasan dengan impian yang belum terwujudkan
Setiap peluhku satu harapan
Begitu juga semangat yang tak pernah padam
Hanya beralaskan tumpuan dari kehidupan
Aku berhenti sejenak untuk di pendam.
Deburan Rasa
Kesungguhan ku pada
Aku tak mengira
Aku tak memperhatikan
Sudah sejauh ini aku hanya merasa
Kesungguhan rasa yang telah berjalan
Menggemakan tahta kerajaan
Menetapkan satu perasaan
Beriring dengan kenyamanan
Aku tak memperdulikan semuanya
Walau pandangan orang akan jabatan
Pandangan akan gelar dan tahta
Pandangan akan suku dan budaya
Aku percaya Tuhan lebih berkuasa dalam menentukan.
Kini hanya ku kirimkan doa
Sebagai pelipur lara dihati ini
Sebagai penghubung akan rasa kita
Yang akan dijawab oleh Tuhan nanti
Berita Lainnya
Puisi-Puisi Monica Alifa Jency
29 April 2016 8:30 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB