Trump ke Israel: Jangan Sentuh Suriah Kalau Tak Mau Krisis Membesar

id Trump

Trump ke Israel: Jangan Sentuh Suriah Kalau Tak Mau Krisis Membesar

Bagian luar Gedung Putih, di Washington, D.C., Amerika Serikat, Selasa (4/11/2025). (ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa.)

Washington (ANTARA) - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump khawatir serangan berulang Israel di wilayah Suriah berisiko mengganggu stabilitas negara dan meruntuhkan harapan tercapainya perjanjian keamanan Israel-Suriah, lapor situs berita Axios pada Senin (1/12).

Laporan tersebut, yang mengutip dua pejabat senior AS, muncul setelah Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon untuk membahas isu-isu regional.

Baca juga: Ketegangan Memanas: Turki Tuduh Israel Langgar Kedaulatan Suriah

"Suriah menjadi gila. Konstituen mereka sendiri menuntut pembalasan karena warga sipil Suriah terbunuh," kata seorang pejabat AS, menurut Axios.

Para pejabat tersebut mengatakan kepada Axios bahwa Gedung Putih tidak menerima pemberitahuan sebelumnya tentang operasi Israel dan bahwa Israel tidak memperingatkan Suriah melalui jalur militer seperti yang telah dilakukan dalam kasus-kasus sebelumnya.

"Suriah tidak ingin ada masalah dengan Israel. Ini bukan Lebanon, tapi Bibi melihat hantu di mana-mana," kata pejabat itu, menyebut nama panggilan Netanyahu.

"Kami mencoba memberi tahu Bibi bahwa dia harus menghentikan ini, karena jika terus berlanjut, dia akan menghancurkan dirinya sendiri, kehilangan peluang diplomatik yang besar, dan mengubah pemerintahan baru Suriah menjadi musuh," tambah pejabat itu, menurut laporan Axios.

Sebelumnya pada Senin, Trump mendesak Israel untuk tetap berdialog dengan Suriah, dan mengatakan bahwa sangat penting bahwa evolusi Suriah menjadi negara yang makmur tidak mendapat gangguan terutama dari Israel.

Presiden juga memuji sosok pemimpin Suriah, Ahmed al-Sharaa, yang bekerja dengan tekun untuk memastikan bahwa "hal-hal baik terjadi" bagi kedua negara.

Washington berupaya meredakan ketegangan antara Israel dan Suriah menyusul serangan Israel pada Jumat lalu yang menewaskan 13 warga Suriah dan melukai enam tentara Israel di desa Beit Jinn di Suriah selatan.

Baca juga: Setelah 10 Tahun, Bendera Suriah Kembali Berkibar di Washington

Sejak Desember 2024, Suriah telah mencatat lebih dari 1.000 serangan udara Israel dan lebih dari 400 serangan lintas perbatasan, serta perluasan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah dengan merebut zona penyangga demiliterisasi, tindakan yang melanggar perjanjian tahun 1974.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.