Trump Klaim Zelenskyy 'Nyaris' Setujui Kesepakatan Damai

id Trump, Ukraina

Trump Klaim Zelenskyy 'Nyaris' Setujui Kesepakatan Damai

Arsip foto - Presiden AS Donald Trump (tengah) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat (28/2/2025). (ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa.)

Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump, Jumat (21/11), mengatakan bahwa dia yakin Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy "hampir" menyetujui rencana pemerintahannya untuk mengakhiri perang Rusia.

"Kami pikir kami punya cara untuk mencapai perdamaian, dia harus menyetujuinya," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval saat dia menjamu Wali Kota New York City terpilih Zohran Mamdani. "Saya pikir mereka sudah cukup dekat, tetapi saya tidak ingin memprediksi."

Baca juga: Tanpa Melibatkan Kiev, Trump Setujui Rencana Perdamaian Rusia--Ukraina

Sebelumnya pada Jumat (21/11), Zelenskyy mengatakan Kiev mengintensifkan diskusi dengan Washington mengenai usulan AS untuk mengakhiri perang, menyusul panggilan telepon selama hampir satu jam dengan Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll.

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Zelenskyy mengatakan bahwa kedua pihak "berhasil membahas banyak detail usulan pihak Amerika untuk mengakhiri perang," menambahkan bahwa Ukraina sedang berupaya memastikan jalan ke depan "bermartabat dan benar-benar efektif untuk mencapai perdamaian abadi."

Dia menyatakan rasa terima kasih atas "perhatian dan kesediaan Washington untuk bekerja sama dengan kami dan mitra kami," seraya mencatat bahwa Ukraina, AS, dan negara-negara Eropa sepakat untuk melanjutkan koordinasi "di tingkat penasihat keamanan nasional agar jalan menuju perdamaian benar-benar dapat diwujudkan."

"Ukraina selalu menghormati dan terus menghormati keinginan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri pertumpahan darah, dan kami memandang positif setiap usulan realistis," ujarnya, menekankan bahwa kedua pihak sepakat untuk menjaga kontak yang konstan dan tim "siap bekerja 24/7."

Pernyataan Zelenskyy muncul di tengah diskusi tentang kontur usulan yang dirancang AS dan desakan Kiev bahwa setiap penyelesaian harus menjamin perdamaian yang berkelanjutan dan adil.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia menganggap 27 November adalah batas waktu yang "tepat" untuk tanggapan Ukraina.

Baca juga: Trump Umumkan: Hamas dan Israel Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Ketika ditanya tentang laporan bahwa AS mengancam akan menahan bantuan militer dan intelijen untuk Kiev jika Ukraina tidak menyetujui usulan tersebut, seorang pejabat AS mengatakan, "Tersirat kuat kepada Ukraina bahwa Amerika Serikat mengharapkan mereka untuk menyetujui kesepakatan damai."

"Setiap perubahan akan diputuskan oleh presiden sendiri," kata pejabat tersebut kepada Anadolu.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.