Tembilahan, Riau, (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Inderagiri Hilir, Provinsi Riau masih merawat buaya besar sepanjang 5,7 meter dan berat 585 kilogram yang ditangkap warga di Desa Sungai Undan Kecamatan Reteh sekitar tiga pekan lalu.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Inhil, Junaidi mengatakan buaya itu mengalami luka lecet di kedua tangan dan kaki. Hal ini disebabkan kencangnya ikatan tali saat proses penangkapan sehingga menimbulkan infeksi cukup parah.
"Tangan dan kakinya lecet-lecet. Tapi yang parah bagian kanan kakinya. Lukanya itu menyebabkan infeksi," katanya di Tembilahan, Rabu.
Untuk perawatan, petugas Damkar dan Penyelamatan Inhil menaburkan obat berupa serbuk anti biotik ke bagian luka-luka buaya. Pemberian obat itu tak lama usai dievakuasi petugas ke tempat penangkaran sementara di kawasan Dinas Damkar dan Penyelamatan Inhil, 2 November lalu.
Selain menamburkan obat serbuk antibiotik, petugas juga memberikan infus khusus termasuk mencampurkan obat antibiotik ke badan buaya. Untuk pengobatan, Dinas Damkar dan Penyelamatan Inhil juga sudah berkonsultasi dengan dokter hewan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Hari kedua setelah dievakuasi mulai kita berikan obat. Saat ini sudah mulai bergerak di kandang. Kalau kemarin nampak lemah, mungkin karena luka di tangan dan kaki itu," jelas Junaidi.
Namun begitu hingga kini buaya itu belum juga mau makan. Petugas lanjutnya sudah memasukan ayam hidup ke kandang namun tetap tidak dimakannya.
Saat ditanyakan kapan buaya jumbo tersebut akan di lepas ke habitatnya ke Sungai Bela Kecamatan Kuala Indragiri Inhil, Junaidi belum bisa memastikan. "Sampai saat ini belum lagi," ujarnya.
