Gaza (ANTARA) - Kantor media kelolaan Hamas di Gaza menyebut pernyataan terbaru Amerika Serikat (AS) terkait masuknya bantuan ke wilayah kantong tersebut sebagai "menyesatkan dan bertentangan dengan fakta yang terdokumentasi."
Pernyataan Hamas itu merupakan respons terhadap pernyataan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Mike Waltz yang mengatakan bahwa dia telah mengunjungi perlintasan Kerem Shalom untuk melihat "secara langsung titik pemrosesan utama bagi bantuan internasional dan barang komersial yang masuk ke Gaza."
Baca juga: Hamas Setuju Kehadiran Pasukan Internasional demi Pantau Gencatan Senjata
Melalui akun media sosialnya, Waltz menuturkan bahwa sejak Dewan Keamanan PBB mengadopsi rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump pada 17 November, "lebih dari 600 truk per hari, yang membawa makanan, perlengkapan tempat berlindung, dan obat-obatan, kini memasuki wilayah tersebut."
Dalam pernyataan itu, kantor media kelolaan Hamas menjabarkan bahwa sejak kesepakatan gencatan senjata berlaku, hanya 14.534 truk yang telah masuk ke Jalur Gaza, dari total 37.200 truk yang seharusnya masuk sesuai kesepakatan tersebut.
Rata-rata harian yang sesungguhnya tidak lebih dari 234 truk, menunjukkan tingkat kepatuhan tidak lebih dari 39 persen, menurut pernyataan kantor media Hamas tersebut.
Baca juga: Krisis Gaza Memuncak, 8 Negara Muslim Tekan Agar Rafah Dibuka untuk Warga Palestina
Kantor media itu juga menyampaikan bahwa angka-angka tersebut "mengonfirmasi bahwa Israel tidak hanya secara drastis mengurangi pasokan, tetapi juga menerapkan kebijakan sistematis guna mencekik ekonomi yang bertujuan agar Jalur Gaza tetap di ambang kelaparan."
