Pekanbaru, (ANTARA) - Sebanyak delapan kabupaten/kota di Provinsi Riau sudah menetapkan status siaga bencana hidrometeorolgiuntuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor mengingat sudah memasuki musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar), M Edy Afrizal, mengatakan dengan begitu masih ada empat daerah yang belum menetapkan status status siaga bencana hidrometeorolgi. Keempatnya, yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Kepulauan Meranti.
“Ada empat daerah yang belum menetapkan status siaga hidrometeorologi, dari 12 kabupaten/kotadi Riau ini. Kami mengimbau kabupaten/kotayang belum menetapkan jangan sampai setelah kejadian baru ditetapkan,” kata Edy Afrizal di Pekanbaru, Senin.
Untuk delapan daerah yang sudah menetapkan status siaga hidrometeorolgi, Kabupaten Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Bengkalis, Kota Pekanbaru dan Dumai.
Edy Afrizal mengimbau keempat daerah tersebut segera menetapkan status siaga karena merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana banjir dan longsor. Termasuk jika pintu waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang dibuka, dan akan menyebabkan terjadi banjir terutama daerah di bantaran sungai, seperti Kabupaten Kampar dan Pelalawan.
“Daerah yang rawan bencana itu seperti Kampar dan Pelalawan. Sekarang ini curah hujan cukup tinggi dikhawatirkan terjadi banjir apalagi waduk PLTA dibuka. Kalau untuk daerah pesisir itu biasanya rawan banjir rob, dan sudah terjadi di Kota Dumai, Inhil dan Bangkalis. Biasanya banjir rob sebentar dan surut satu dua jam,” jelasnya.
Dengan ditetapkannya status ini, seluruh daerah diinstruksikan untuk segera berada dalam posisi siaga penuh. Hal ini bertujuan memastikan kesiapan maksimal dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
“Potensi bencana itu akan ada jika hujan terus menerus, karena itu perlu kesiapsiagaan. Kita juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, seperti Basnaz dan BNPB, dengan menyiapkan peralatan bencana seperti tenda, perahu, termasuk menyiapkan gudang untuk logistik,” ulas Edy.
