Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam Scientific Reports mengungkapkan bahwa aktivitas fisik teratur seperti berolahraga yang dikombinasikan dengan konsumsi suplemen omega-3 dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi keparahan peradangan akar gigi.
Kondisi peradangan akar gigi yang dimaksud adalah periodotitis apikal kronis, yang biasanya paling sering dipicu oleh gigi berlubang yang tidak dirawat dan ketika tidak ditangani biasanya bakteri menyebabkan infeksi dan pengeroposan tulang di sekitar gigi. Dilaporkan oleh Scitechdaily, Jumat (17/10), laporan itu menjadi bukti pertama bahwa konsumsi asupan omega-3 dan olahraga ringan dapat secara signifikan mengurangi peradangan yang terkait dengan periodontitis apikal.
Baca juga: Ahli Gizi: Minum Jus Bit 30 Menit Sebelum Sarapan, Begini Manfaatnya
Pendekatan gabungan itu membantu memperlambat penyebaran bakteri, meminimalkan degradasi tulang, menyeimbangkan pelepasan molekul inflamasi, dan meningkatkan aktivitas fibroblas, sel-sel yang penting untuk membangun dan memelihara jaringan.
Studi ini juga menyoroti hubungan dua arah antara periodontitis apikal dan beberapa kondisi sistemik. Penyakit seperti diabetes, sindrom metabolik, arteriosklerosis, dan penyakit ginjal dapat memperburuk infeksi mulut, sementara peradangan pada apeks gigi pada gilirannya dapat memperparah gangguan ini.
"Ini adalah kondisi yang mungkin tidak disadari oleh pasien karena sifatnya yang kronis, tetapi, dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan tulang dan mobilitas gigi. Selain itu, dalam situasi tertentu, seperti penurunan kekebalan tubuh, kondisi ini dapat menjadi akut sehingga pasien mulai merasakan nyeri, nanah terbentuk di lokasi, dan wajah dapat membengkak," kata seorang profesor di Fakultas Kedokteran Gigi Araçatuba di Universitas Negeri São Paulo (FOA-UNESP) di Brasil Rogério de Castilho.
Castilho mengawasi penelitian ini dan didukung oleh Yayasan Penelitian Sao Paulo Brasil (FAPESP).
Sebagai penulis pertama dari studi ini, Ana Paula Fernandes Ribeiro menjelaskan percobaan dilakukan pada tikus. Tikus yang mengalami latihan fisik saja sudah menghasilkan perbaikan sistemik yang mengatur respons imun lokal.
"Bila dikombinasikan dengan suplementasi, hal ini semakin mengurangi kondisi destruktif akibat patologi endodontik," kata Ana.
Secara lebih rinci, dalam penelitian itu ada 30 tikus yang diinduksi periodontitis dan peneliti membaginya menjadi tiga kelompok terdiri dari kelompok yang tidak mendapatkan intervensi, kelompok kedua melakukan program berenang selama 30 hari, dan kelompok ketiga melakukan program berenang disertai konsumsi omega-3.
Kelompok yang hanya berenang menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kelompok kontrol yang tidak diobati.
Namun, kelompok yang menjalani suplementasi omega-3 dan dikombinasikan dengan olahraga fisik mampu mengatur respons imun dan pengendalian infeksi dengan lebih baik.
Sementara tikus yang tidak menerima perawatan apa pun memiliki kadar sitokin yang sedang, tikus yang berolahraga memiliki kadar yang lebih rendah, dan tikus yang mengonsumsi suplemen memiliki kadar terendah.
Selain memiliki kadar sitokin yang lebih rendah, kelompok yang berolahraga memiliki lebih sedikit osteoklas, sel yang menyerap jaringan tulang, yang mengindikasikan pengeroposan tulang. Hasilnya bahkan lebih baik pada kelompok yang mengonsumsi omega-3, menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik dibandingkan dengan hewan yang tidak menerima perlakuan apa pun.
Pemindaian mikro-CT rahang menunjukkan bahwa hewan yang berenang mengalami kehilangan volume tulang alveolar, yang melapisi gigi, yang lebih sedikit dibandingkan hewan dalam kelompok kontrol. Kehilangan volume tersebut bahkan lebih sedikit lagi pada kelompok yang diberi suplemen.
Baca juga: Pakar Ingatkan Orang Tua: Jangan Abaikan Bahaya Hidden Hunger
Bagi peneliti, temuan itu memberikan bukti baru tentang manfaat aktivitas fisik dan omega-3 bagi sistem kekebalan tubuh,terkhusus berdampak lebih nyata bagi kesehatan mulut.
"Untuk mengetahui apakah hal yang sama berlaku pada manusia, kita memerlukan studi klinis dengan jumlah pasien yang signifikan. Namun, selain banyaknya manfaat yang telah terbukti dari olahraga fisik dan konsumsi omega-3, ini merupakan bukti penting lainnya," ujar Castilho.