Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai solusi dalam mengurai persoalan antara tenaga kerja dengan pelaku usaha.
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid di Pekanbaru, Rabu mengatakan pembentukan satgas ini setelah melihat fenomena adanya PHK tanpa ada sebab. Untuk itu pihaknya ingin mencari solusi dari persoalan yang ada.
"Memang banyak tekanan ekonomi dan persoalan yang dihadapi dunia usaha, tapi kita juga ingin melindungi pekerja, karena pekerja ini adalah rakyat kita," kata Abdul Wahid bersama Kepala Kepolisian Daerah Riau Irjen Pol Herry Heryawan dan Panglima Daerah Militer XXIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo.
Untuk Posko Satgas PHK Riau lanjutnya pusatkan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau. Jadi masyarakat jika mengalami PHK sepihak bisa melapor ke sana.
Gubri menyebut, di Riau sendiri kasus PHK terbesar terjadi pada bulan Februari 2025. Saat itu kasus PHK terjadi di PT Pulau Sambu, Indragiri Hilir (Inhil) lebih kurang 3.000an karyawan.
"Tapi kita sudah berupa bersama Pak Pangdam dan Pak Kapolda, melalui pendekatan sudah diambil lagi sekitar 2.000an. Ini bagian solusi yang kita cari," terangnya.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyebut, keberadaan Satgas PHK Riau ini untuk mengakomodir seluruh permasalahan ketenagakerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memberhentikan maupun melakukan PHK karyawan tanpa sebab.
"Maka kita akomodasi untuk masuk bersama dilakukan asesmen. Seperti di PT Sambu itu, kira-kira ada tidak karyawan yang diberhentikan itu bisa diasesmen dan dipekerjakan kembali sesuai dengan keterampilan yang dimiliki," ujarnya.
Sedangkan Pangdam XXIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo menyambut positif langkah Pemprov dan Forkopimda Riau dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan di Riau.
"Ini langkah yang baik dan positif, yang diinisiasi oleh pemerintah dan segenap Forkopimda Riau. Sehingga ketika ada persoalan masyarakat terkait hubungan kerja bisa kita urai dan kita carikan solusi," katanya.