Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Riau, Androy Ade Rianda menyarankan agar relokasi warga di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan tidak terlalu jauh dari asal mereka tinggal karena pertimbangan aktivitas pendidikan anak-anak yang sudah bersekolah di sekitar kawasan TNTN.
"Kami berharap relokasi warga TNTN tidak ditempatkan di lokasi yang jauh. Pertimbangannya adalah salah satunya, anak-anak mereka bersekolah di sekitar TNTN," ujar Androy, Senin.
Androy mengakui bahwa kewenangan relokasi saat ini sepenuhnya berada pada pemerintah pusat. Namun, ia menegaskan bahwa DPRD Riau tetap perlu dilibatkan dan diberi informasi mengenai rencana lokasi pemindahan tersebut.
"Relokasi TNTN sudah diambil alih oleh pemerintah pusat. Namun, dalam prosesnya, DPRD Riau juga harus tahu di mana mereka akan direlokasi. Jangan sampai kita tidak tahu, ternyata mereka dipindahkan ke tempat yang sangat jauh, sementara anak-anaknya bersekolah di sini," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa warga telah lama hidup dan merasa nyaman di kawasan tersebut. Ia mengungkapkan, pihaknya menerima informasi tentang adanya pola baru dalam relokasi ini, meski rincian seperti bentuk kompensasi lahan atau lokasi tepatnya masih belum jelas.
"Kita berharap lahan mereka diganti di tempat lain, karena banyak kawasan yang disita, jadi bisa digunakan untuk warga yang direlokasi," jelasnya.
Lebih lanjut, Androy menyebutkan bahwa relokasi di kawasan TNTN saat ini sedang dibahas oleh sejumlah instansi, termasuk Dinas Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Dinas Perkebunan.
Menyikapi adanya berbagai respons warga, mulai dari yang menerima hingga menolak relokasi, Androy menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar.
"Tapi pada intinya, semua ditujukan untuk yang terbaik. Langkah pemerintah Riau, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat melalui satgasnya lebih mengetahui skema relokasi ini, karena DPRD Riau tidak dilibatkan," ungkap politisi Gerindra ini.
