Siak, Riau, (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Riau diikuti 60 nelayan dan 10 pendamping.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo yang menjadi pemateridi Siak, Rabu, menjelaskan, kegiatan SLCN ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, kesejahteraan, dan produktivitas nelayan.
Hal itu dengan cara membekali melalui pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG.
"Dengan adanya SLCN ini, kami hadir untuk mengedukasi selain untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan kondisi cuaca. Juga disampaikan terkait dengan peningkatan keselamatan melalui informasi dari BMKG," kata Eko Prasetyo.
Kegiatan SLCN di Provinsi Riau tahun 2025 ini digelar di Gedung Pertemuan Kampung Teluk Batil, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Kegiatan SLCN ini diharapkan dapat membantu nelayan mengambil keputusan yang tepat.
Hal itu seperti kapan melaut atau tidak melaut, sehingga risiko kecelakaan laut dapat dikurangi. Selain itu program ini juga untuk meningkatkan pemahaman nelayan berkaitan dengan kondisi cuaca pada saat mencari ikan di lautan.
"Saya juga berharap kepada para peserta SLCN, jadilah alumni terbaik di Kabupaten Siak, dan jangan lupa untuk berbagi ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat maupun nelayan yang saat ini tidak bisa mengikuti SLCN," ujarnya.
Sebagai tuan rumah, Wakil Bupati Siak Syamsurizal mengucapkan terimakasih kepada BMKG RI melalui Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru memilih Kabupaten Siak untuk melaksanakan kegiatan SLCN tahun 2025 di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah kegiatan SLCN di Kampung Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit ini, merupakan pertama kalinya di Kabupaten Siak. Dan jelas SLCN ini sangat besar manfaatnya masyarakat yang tinggal di pesisir dan khususnya bagi nelayan yang ada di Kabupaten Siak," ucapnya.
Ia berharap para peserta khususnya nelayan, bisa meningkatkan hasil tangkapannya ke depan. Pasalnya peserta diberikan pemahaman terkait dengan lokasi di mana ikan yang banyak.