Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar II sudah mencapai 1.000 ton per hari sehingga membuat kapasitasnya penuh.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas DLHK Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra mengatakan jumlah 1.000 ton per hari itu sudah terjadi sejak beberapa bulan ini. Sebelumnya hanya sekitar 800-900 ton per hari.
"Iya sudah beberapa bulan ini 1.000 ton per hari, jadi kita siapkan lagi lahan yang di belakang. Tapi itu harus digali dulu," katanya di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia lahan di TPA Muara Fajar II, Kecamatan Rumbai ada 8 hektare (ha) dan yang beroperasi sekarang sekitar 4 ha. Saat ini tinggi sampah sudah mencapai 25 meter pada lahan terpakai, sehingga diperlukan 4 ha lahan belum terpakai itu.
Pemerintah Kota Pekanbaru tengah melakukan kerja sama dengan pihak swasta, untuk mengurai sampah di TPA untuk dijadikan energi listrik. Namun, saat ini kerja sama itu masih menanti Peraturan Presiden (Perpres) terkait tata kelola dan kerja sama yang dilakukan.
Lebih lanjut dia mengimbau kepada masyarakat untuk memilah sampah yang akan diangkut oleh lembaga pengelola sampah masing-masing kelurahan. Pemilahan yakni antara sampah organik dan nonorganik.
Selain itu pihaknya juga masih menunggu Perpres untuk mengelola sampah di TPA Muara Fajar, Rumbai menjadi energi listrik. Kerja sama pengelolaan sampah tersebut mesti diatur melalui Perpres terkait pengolahan sampah.
Pada Perpres nanti akan ditetapkan tarif energi listrik dari pengelolaan sampah yang dijual ke Perusahaan Listrik Negara. Hal itu dilakukan Pemkot Pekanbaru bekerja sama dengan PT Indonesia Clean Energy (ICE) untuk mengolah gunungan sampah di TPA Muara Fajar menjadi energi listrik.