Masih terjadi, BPBD Riau padamkan kathutla di Rohil dan Dumai

id Kebakaran hutan lahan, karhutla di Riau, BPBD damkar riau

Masih terjadi, BPBD Riau padamkan kathutla di Rohil dan Dumai

Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). ANTARA FOTO/Hadly V/Lmo/nym

Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Kota Dumai karena terpantau masih terjadi peristiwa tersebut, beberapa hari belakangan.

Kepala Pelaksana BPBD Damkar RiauM Edy Afrizaldi Pekanbaru, Sabtu, mengatakan di Kabupaten Rohil kebakaran terjadi di Kecamatan Pujud, sedangkan di Kota Dumai kebakaran terjadi di Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur.

"Karhutla masih ada. Ada dua titik lokasi, di Kecamatan Pujud, Rohil dan Bukit Batrem, Dumai," katanya.

Atas kondisi itu, Tim BPBD Damkar Riau juga telah diturunkan ke Dumai dan Rohil untuk membantu melakukan pemadaman. Di Rohil kebakaran di Pujud kemarin sempat padam namun api hidup lagi dan sekarang sudah pendinginan.

Pihaknya berharap, kondisi panas di Riau segera berlalu. Pasalnya sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tahun ini panas basah, namun kondisi panas kering.

"Kita berdoa saja segera musim hujan agar tidak terjadi karhutla. Karena kalau kondisi panas seperti sekarang tim darat tak mampu juga melakukan pemadaman jika tidak dibantu tim udara menggunakan helikopter," katanya.

Ia mengatakan saat ini helikopter pengebom airdan patroli sudah ditarik semua dari lokasi.

Selain itu, rencana pergeseran helikopter dari Sumatera Selatan ke Riau kemungkinan tidak jadi.

Pada Sabtu, terdeteksi 33 titik panas di Riau dengan terbanyak di Kabupaten Bengkalis 14 titik, sedangkan di Pulau Sumatera terdeteksi 102 titik panas dengan Jambi terbanyak, 37 titik.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.