Semifinal Sengit: Rachel & Febi Akui Dominasi Ganda Malaysia

id Bulutangkis

Semifinal Sengit: Rachel & Febi Akui Dominasi Ganda Malaysia

Ganda putri Indonesia Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum gagal menambah keunggulan tim setelah kalah dari pasangan Thailand Benyapa Aimsaard/Supissara Paewsampran pada partai kedua final beregu putri SEA Games 2025 di Gymnasium 4, Thammasat University Rangsit Campus, Rabu (10/12/2025). ANTARA/HO-X/@INABadminton/pri.

Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum mengakui ketangguhan ganda Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan lewat drama rubber gim, 14-21, 21-19, 16-21 pada babak semifinal SEA Games 2025 di Thammasat University Rangsit Campus, Bangkok, Sabtu.

Rachel mengaku bahwa memasuki gim pertama terlalu banyak membuang-buang poin dan kerap melakukan kesalahan sendiri.

Selain itu Rachel mengungkapkan bahwa strategi Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang meminta medical break pada gim penentuan sedikit mempengaruhi fokus mereka karena ritme permainan sedikit berubah.

Baca juga: Menang Bukan Segalanya: Jafar/Felisha Akui Penampilan Belum Maksimal

"Cukup berpengaruh tadi ketika kami sedang dalam momen mengejar tapi lawan meminta _medical break_. Tapi kami coba untuk tetap fokus," kata Rachel dikutip dari PBSI, Sabtu.

Sementara itu, Febi mengungkapkan bahwa ia banyak memetik pelajaran berharga dari kekalahan dari ganda unggulan pertama pada turnamen kali ini.

Febi memohon maaf kepada para penggemar karena gagal menggondol medali emas dan hanya bisa menyumbangkan medali perunggu setelah kandas di semifinal.

"Ini pelajaran buat kami untuk tidak mudah hilang fokus menjelang poin-poin akhir dan tidak mudah melakukan kesalahan sendiri. Kami harus lebih tahan," ujar Febi.

Baca juga: Indonesia hadapi Myanmar pada laga perdana beregu putri SEA Games 2025

"Terima kasih kepada semua yang telah mendukung, mohon maaf belum bisa ke final dan hanya mendapat medali perunggu," imbuhnya.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.