Selatpanjang (ANTARA) - Memasuki hari keempat upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tim gabungan dari berbagai instansi terus berjibaku melakukan proses pendinginan di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin.
Sebanyak 75 personel dikerahkan dalam operasi ini, terdiri dari anggota Polres Kepulauan Meranti, TNI, Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Tanjung Peranap, dan karyawan PT ITA. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasat Samapta Polres Meranti, AKP Timur Brata Yuda.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi mengungkapkan bahwa, api telah berhasil dipadamkan. Namun proses pendinginan terus dilakukan karena masih ditemukan titik-titik asap di beberapa lokasi.
“Luas lahan gambut yang terbakar mencapai sekitar 50 hektare. Seluruh titik api telah berhasil dipadamkan, namun masih ada kepulan asap di beberapa area. Tim terus bekerja memastikan bara api benar-benar padam,” ujar Kapolres.
Ia menjelaskan bahwa medan yang sulit dan kondisi lahan yang kering membuat proses pemadaman cukup menyulitkan. Lokasi kebakaran yang dikelilingi semak belukar serta akses jalan yang terbatas mengharuskan personel berjalan kaki hingga ke titik api.
“Selain membuat jalan perintis untuk mempermudah mobilisasi, tim juga menggali sumur guna mendapatkan sumber air karena pasokan air di lokasi sangat terbatas. Kondisi cuaca panas dan angin kencang juga menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.
Pemadaman dilakukan secara manual menggunakan alat seadanya. Sinergi TNI-Polri bersama masyarakat menjadi kunci keberhasilan penanggulangan karhutla ini.
"Upaya pendinginan dan pemblokiran areal terus dilakukan untuk mengantisipasi sisa bara api yang masih menyala dan dapat menyebabkan kebakaran susulan, dengan mencari sumber air," jelas Kapolres.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun, terutama di musim kemarau seperti saat ini.