Selatpanjang (ANTARA) - Ratusan warga di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti memadati halaman Mapolsek Tebingtinggi sejak pagi, Kamis (14/8).
Mereka rela antre demi mendapatkan beras premium seharga miring, hanya Rp65.000 per karung. Hasilnya, 2,5 ton beras yang digelontorkan Polres Kepulauan Meranti bersama Perum Bulog itu ludes terjual dalam waktu kurang dari satu jam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak secara nasional untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Di Meranti, total 5 ton beras merek SPHP kemasan 5 kilogram disediakan dan dijual dengan harga jauh di bawah pasaran.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan, GPM menjadi wujud sinergi Polri dan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan.
“Melalui GPM, masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau,” ujarnya.
GPM di Meranti dilaksanakan di dua titik. Hari pertama, 2,5 ton beras atau 500 karung dijual di Mapolsek Tebingtinggi. Sisanya akan digelar Jumat (15/8) besok di Mapolsek Tebingtinggi Barat.
Kapolres Aldi menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang belum kebagian. Ia menjelaskan, 300 dari total 500 karung beras pada hari pertama telah dibagikan kuponnya sehari sebelumnya kepada warga kurang mampu, dengan alokasi 50 kupon per desa oleh Bhabinkamtibmas.
“Kami mengimbau masyarakat membeli sesuai kebutuhan, bukan untuk dijual kembali,” tegasnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Koordinator BEM se-Riau Faizul, Ketua IMM Muhammad Zami, dan anggota IMM Dina Putriani. Faizul mengapresiasi langkah tersebut, meski menilai sifatnya masih solusi jangka pendek.
“Untuk jangka panjang, kami berharap ada gudang Bulog di Kepulauan Meranti agar pasokan beras tetap aman,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Bulog Cabang Bengkalis Arbi, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Irwandi, Plh Kadis Perindustrian dan Perdagangan Miftahulaid, serta pihak terkait lainnya.