Dua kampung binaan PT KTU sabet penghargaan ProKlim dari DLHK Riau

id ProKlim, PT KTU, DLHK, Riau

Dua kampung binaan PT KTU sabet penghargaan ProKlim dari DLHK Riau

Perwakilan PT KTU dan dua kampung binaan penerima penghargaan ProKlim dari DLHK Riau. (ANTARA/HO-PT KTU)

Siak (ANTARA) - Dua kampung binaan PT Astra Agro Lestari melalui anak perusahaannya yakni PT Kimia Tirta Utama(KTU) Gang Damai Buatan 1 dan Lubuk Miam Kuala Gasib menyabet penghargaan Program Kampung Iklim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau.

DLHK memberikan penghargaan berupa sertifikat dan piagam apresiasi 2022 diberikan kepada 12 Kabupaten di Provinsi Riau. Acara penyerahan penghargaan Proklim ini dihadiri oleh Pembina Proklim masing-masing provinsi, perwakilan dari masing-masing desa, dan perusahaan pendukung proklim.

Administrateur PT KTU, Hubbal K Sembiring menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Terutama masyarakat yang telah aktif berkontribusi dalam upaya adaptasi mitigasi perubahan iklim melalui beragam aktifitas yang telah dilakukan dalam keseharian. ProKlim mengkoordinasikan setiap unsur di masyarakat serta membangun jejaring pendukung ProKlim untuk menjaga keberlanjutan dan pengembangan aksi dalam ProKlim

“Beberapa aksi adaptasi perubahan iklim diantaranya adalah melakukan peresapan air, pengendalian bahaya banjir dan longsor, meningkatkan ketahanan pangan, pengendalian penyakit terkait iklim. Aksi mitigasi perubahan iklim yang dilakukan antara lain pengelolaan sampah, konservasi dan inovasi bioenergi, penghijauan, serta budidaya pertanian rendah emisi GRK”, katanya, Rabu

Perwakilan PT KTU yang menerima penghargaan itu, Asisten Fire Hendra Novianto juga menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang diberikan kepada PT KTU. Hal ini tidak lepas dari peran masyarakat, corporate social responsibility (CSR) dan dinas setempat, serta kerjasama berbagai pihak sangat kami butuhkan untuk mendukung lancarnya ProKlim)

yang sudah berjalan ini”.

ProKlim yang diluncurkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui kebijakan peraturan menteri LHK No. P.84 tahun 2016 merupakan program berlingkup nasional dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk meningkatkan ketahanan iklim. Menurunkan emisi atau meningkatkan serapan gas rumah kaca (GRK) serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

Kepala DLHK RiauMamun Murod, mengajak kepada seluruh komponen baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung proklim. Selain itu perwakilan DLHK provinsi Riau juga memberikan apresiasi kepada PT KTU,

”Terkait dengan Presidensi Indonesia pada G20 tahun ini, kita memiliki peluang untuk memberikan contoh-contoh yang baik dan kerja serius dalam pengendalian perubahan iklim, salah satunya melalui kegiatan ProKlim yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh PT KTU dan desa binaannya”, imbuhnya.

Wakil ketua DPRD Siak, Fairuz menambahkan pihaknya berharap semoga ke depannya program kampung iklim di kabupaten Siak akan terus bertambah dan berkembang. Semakin memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kultur budaya daerah setempat di bawah binaan DLHK Provinsi Riau dan Dinas Kabupaten/Kota.

Ketua Proklim Dusun Lubuk Miam Kuala Gasib, Samsul menyatakan pihaknya selaku masyarakat merasakan manfaat secara langsung maupun tak langsung dari program ini cukup banyak. "Antara lain berupa rasa nyaman, lingkungan bersih dan asri, ketahanan pangan meningkat, udara semakin sejuk, air tanah bertambah, banjir yang tak lagi menyapa, dan lain sebagainya”, ungkapnya