Rusia-Afrika Selatan Perkuat Antariksa lewat BRICS

id Rusia, BRICS

Rusia-Afrika Selatan Perkuat Antariksa lewat BRICS

Arsip - Bendera nasional Rusia terlihat di Kremlin, Moskow, Rusia, 6 Januari 2023. (ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa.)

Johannesburg (ANTARA) - Rusia dan Afrika Selatan terus mengembangkan kerja sama antariksa bahkan setelah pembukaan kompleks pemantauan puing antariksa Rusia di Afrika Selatan, ujar Duta Besar Rusia untuk Afrika Selatan, Roman Ambarov, kepada RIA Novosti dalam sebuah wawancara.

"Kerja sama antariksa antara Rusia dan Afrika Selatan berkembang baik secara bilateral maupun di platform internasional, terutama BRICS," ujar Ambarov.

Baca juga: Pasukan Rusia rebut kota penting di wilayah Kharkov, Ukraina

Ambarov menambahkan bahwa pada Juli 2023, Rusia membuka kompleks optik-elektronik untuk memantau puing antariksa di wilayah Hartbeeshoek, Afrika Selatan.

Oleh karena itu, tak mengherankan jika Afrika Selatan menjadi salah satu anggota BRICS pertama yang mendukung inisiatif Rusia untuk membentuk Dewan Antariksa BRICS, ujar sang duta besar tersebut.

Berbagai negara anggota BRICS secara konsisten mengadvokasi pemanfaatan antariksa secara damai dan pencegahan persenjataannya.

Misalnya, deklarasi akhir KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro dan KTT ke-16 di Kazan mendukung Rancangan Perjanjian Rusia-China tentang Pencegahan Penempatan Senjata di Antariksa (PPWT), serta inisiatif pencegahan perlombaan senjata di antariksa (PAROS).

Selain itu, pembentukan Dewan Luar Angkasa BRICS juga disorot dalam deklarasi akhir KTT tersebut.

BRICS adalah organisasi antarpemerintah yang terdiri dari sejumlah negara dengan tujuan meningkatkan kerja sama ekonomi, politik dan geopolitik antar anggota.

Baca juga: Rusia Peringatkan: Gencatan Senjata di Gaza Masih Rapuh, Dunia Jangan Lengah

BRICS merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Saat ini keanggotaan BRICS telah diperluas dengan masuknya sejumlah negara antara lain Indonesia, Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.