Siak (Antarariau.com) - Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS) menggelar "Gelanggang untuk Rakyat" dalam upaya menghidupkan serta mempopulerkan kembali permainan tradisional gasing dan layang-layang di kalangan masyarakat setempat.
Ketua umum MPKS Wan Hamzah di Siak di Siak, Jumat, mengatakan festival gelanggang untuk rakyat ini akan berlangsung hingga Kamis depan (18/5) di Lapangan bola Simpang Kwalian, Kelurahan Kampung Rempak, Siak.
"Ada dua jenis kategori permainan gasing yang akan kami perlombaan yakni gasing bulat dewasa dan gasing kreasi atau gasing piring. Sedangkan untuk kategori layang-layang, terdiri atas Wao/tradisional dewasa, Layang Sampuk dewasa dan anak, layang kreasi," kata Wan Hamzah.
Dia mengatakan turnamen gasing dan layang-layang ini tidak hanya diikuti oleh klub yang berasal dari Kabupaten Siak saja, akan tetapi juga diikuti oleh kabupaten/kota Provinsi Riau lain seperti Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Kota Dumai dan Kepulauan Meranti.
"Bahkan kami juga merangkul organisasi atau komunitas gasing yang ada di beberapa daerah tersebut untuk berpartisipasi dalam festival ini," katanya.
Festival ini sengaja dibuat untuk terus mempopulerkan permainan gasing dan layang-layang agar tidak punah seiring perkembangan zaman. Apalagi di kalangan anak-anak, dimana kecanggihan teknologi membuat mereka lebih bergantung pada "game online".
"Tidak saja mengangkat tradisi permainan Melayu yang sudah mulai tertinggal oleh masa, tetapi kita juga mampu membangun hubungan silraturahim sesama masyarakat," imbuhnya.
Bupati Siak Syamsuar mengapresiasi permainan tradisional ini terus dilestarikan di kalangan masyarakat wilayah setempat. Bahkan ia berharap festival serupa terus diselenggarakan setiapkegiatan tahun.
"Yang dicari wisatawan ke Siak adalah sesuatu yang tidak ada di tempat mereka, seperti halnya permainan gasing ini," kata Syamsuar.
Dia juga bercerita, pihak Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) saat Rapat Kerja Nasional di Bali, sudah meminta agar gasing dijadikan sebagai permainan rakyat tingkat daerah bahkan nasional.
"Bahkan pihak JKPI ingin permainan gasing bisa mendunia agar permainan tradisional bisa hidup kembali seperti dahulu," pungkasnya.