Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membentuk Satuan Tugas Kelancaran Operasional Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor KontrakKerja Sama (K3S) di daerah setempat untuk percepatan produksi.
Gubernur Riau Abdul Wahid, di Pekanbaru, Selasa, mengatakan dalam beroperasi K3S mengalami sejumlah kendala sehingga produksi minyak terganggu. Untuk itu pihaknya punya ide membentuk satgas yang pertama kali ada di Riau dan Indonesia.
"Ini bisa jadi contoh seluruh Indonesia. Yang selama ini untuk rekomendasi izin pinjam pakai lahan saja itu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kini bisa diselesaikan tujuh hari. Ini dalam rangka memudahkan 'lifting' minyak di beberapa blok di Riau," katanya lagi.
Dia mengatakan satgas ini sangat dibutuhkan selagi ada pengembangan produksi migas di Riau. Untuk itu diharapkan bantuan semua pihak mulai dari kepolisian, TNI, kejaksaan, pemerintah daerah dan juga masyarakat.
Pasalnya, ujar dia lagi, ini juga berpengaruh pada "Participation Interest" (PI) 10 persen yang diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Riau dalam hal ini PT Riau Petroleum sebagai pengelolanya.
"Pertumbuhan ekonomi di Riau salah satunya disumbangkan migas. Di Riau semua blok sekitar 200-220 barel per per hari dan menyumbang 30 persen produksi nasional. Jika produksi turun, maka dana bagi hasil dan PI juga turun. Saat ini DBH turun dari biasanya produksi 300-350 barel per hari. Harapannya dengan satgas dibentuk maka ada peningkatan produksi," ujarnya pula.
Direktur PT Riau Petroleum Khusnul Khusairian mengatakan pihaknya mendapatkan PI 10 persen dari sejumlah K3S di Riau. Hal ini menjadikannya sebagai BUMD terbesar se-Indonesia yang mendapat PI 10 persen.
"Kita membangun kerja sama K3S di Riau melakukan kegiatan operasional yang tujuannya meningkatkan produksi. K3S di lapangan menemui kondisi teknis dan non teknis. Jadi ini peran kita membantu tingkatkan produksi," ujarnya.
Untuk itu, dia mengapresiasi Gubernur Riau langsung membuat SK Satgas Kelancaran Operasional Kegiatan Hulu Migas dengan ada satgas pelibatan semua pihak. Dengan begitu produksi jadi semakin besar dan bermanfaat untuk Riau terutama daerah penghasil.
"Dengan adanya satgas ini muara atau hilirnya adalah peningkatan produksi yang mana notabenenya akan memberikan pendapatan yang lebih besar lagi bagi Riau Petroleum ke depannya. Manfaatnya kita akan setor deviden ke Provinsi Riau," katanya pula.