Temui masyarakat yang blokir Jalan Minas-Perawang, Gubernur Riau ucapkan terimakasih

id Gubernur Riau, masyarakat blokir jalan, jalan Minas Perawang

Temui masyarakat yang blokir Jalan Minas-Perawang, Gubernur Riau ucapkan terimakasih

Gubernur Riau Abdul Wahid saat bertemu masyarakat di Simpang Perawang, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. ANTARA/Bayu Agustari Adha

Siak, Riau, (ANTARA) - Gubernur Riau Abdul Wahid menemui masyarakat yang sebelumnya memblokir jalan lintas Minas-Perawang di Kabupaten Siak karena aktivitas kendaraan yang melebihi kapasitas sehingga membuat kondisinya hancur.

Abdul Wahid saat bertemu di Simpang Perawang, Selasa,berterimakasih kepada masyarakat yang sudah protes terhadap aktivitas jalan melebihi kapasitas, karena kendaraan over dimension over load atau ODOL tersebut sangat membebani jalan.

"Rencana kita bangun jalan beton tetapi sebelum dibangun aset ini kita amankan dulu. Kita kasih tahu pemakai jalan bahwa ini tidak boleh melebihi kapasitas. Saya lihat ada angkutan kayu akasia, minyak kepala sawit dan barang lain itu semua kapasitasnya berlebih," katanya.

Selain itu nomor polisinya juga bukan berasal dari Riau sehingga tak ada pemasukan untuk memperbaiki jalan. Sangat miris katanya yang bukan bayar pajak malah menghancurkan jalan.

Untuk itu pihaknya akan mengundang perusahaan sekitar yang terlihat memanfaatkan jalan ini untuk rapat bersama. Di antaranya PT Arara Abadi, PT Indah Kiat Pulp and Paper, PT Pelindo Perawang, serta perusahaan kelapa sawit.

Hal ini akan ditertibkan dan perusahaan agar berkontribusi membantu merawat dan memelihara jalan. Pasalnya pemerintah tak sanggup bangun jalan yang tak sesuai kapasitas yakni 8 ton satu sumbu dan kelipatannya.

"Kasihan juga sebenarnya kendaraan jika kelebihan beban itu karena bisa as patah, ban pecah, lebih celaka lagi bisa kecelakaan. kita imbau pengusaha agar beraktivitas sesuai kapasitas, jangan masyarakat yang menanggung debu,'" ucapnya.

Apalagi saat ini lanjutnya keuangan pemerintah tidak begitu baik untuk membangun jalan butuhRp10 miliar untuk 1 kilometer. Saat ini pihaknya hanya bisa memperbaiki secara tambal sulam.

Sebagai informasi, masyarakat sempat memblokir jalan tersebut akibat parahnya kerusakan yang ditimbulkan kendaraan tersebut. Saat ini masyarakat mengaku tidak lagi memblokir setelah ada respon dari pemerintah.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.