Selatpanjang (ANTARA) - Kekhawatiran warga Kepulauan Meranti akhirnya terjawab, dua pasien yang sempat dicurigai terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox) dipastikan negatif.
Hasil pemeriksaan laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta menegaskan keduanya hanya menderita cacar air (varisela).
Informasi itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Meranti, Ade Suhartian, dalam konferensi pers bersama awak media di Media Center Diskominfotiksan, Rabu. Hadir pula Kadiskominfotiksan Muhlisin dan Direktur RSUD Meranti, dr Muhammad Sardi.
“Alhamdulillah, hasil laboratorium keluar dan kedua pasien berinisial BS dan ZU negatif Mpox. Kami berterima kasih kepada semua pihak atas kerja samanya, sekaligus memohon maaf atas keresahan yang sempat muncul,” ujar Ade.
Ade menjelaskan, sampel pasien dikirim pada 20 September, dan hasil resmi diterima pada Rabu pagi. Meski hasilnya negatif, langkah antisipasi telah dilakukan sejak awal, termasuk pemantauan intensif oleh Puskesmas dan pembentukan Tim Gerak Cepat.
“Kontak erat pasien sudah kami pantau, dan semuanya dalam kondisi sehat,” tegasnya.
Pemkab juga menyesalkan beredarnya video dan narasi tidak benar di media sosial terkait kasus ini. Informasi tanpa verifikasi, kata Ade, hanya memperkeruh suasana.
“Kami imbau masyarakat tetap tenang dan menjadikan informasi resmi dari pemerintah sebagai rujukan. Jangan mudah percaya pada kabar yang sumbernya tidak jelas,” ujarnya.
Meski bukan cacar monyet, varisela tetap perlu diwaspadai. Penyakit ini menular melalui kontak langsung, udara, maupun benda yang terkontaminasi. Gejalanya berupa demam, kelelahan, dan munculnya bintil berisi cairan di kulit.
“Pencegahannya dengan menjaga pola hidup bersih, makan bergizi, olahraga rutin, dan cukup istirahat. Bagi yang terkena, sebaiknya isolasi sementara hingga benar-benar pulih,” kata Ade.
Dengan hasil ini, pemerintah memastikan tidak ada kasus cacar monyet di Kepulauan Meranti. Warga diminta tidak panik dan mendukung langkah Pemkab dalam menjaga kesehatan bersama.
“Semoga tidak ada lagi penyakit berbahaya yang masuk ke Meranti. Yang terpenting, mari kita biasakan hidup sehat setiap hari,” tutup Ade.