Kepulauan Meranti berada di zona aman COVID-19

id subvarian terbaru Omicron XBB.1.5,COVID-19 di Meranti ,Dinkes Meranti ,Kadiskes Muhammad Fahri

Kepulauan Meranti berada di zona aman COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri. (ANTARA/HO-)

Selatpanjang (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan, meskipun di beberapa negara belahan dunia masih mewaspadai mutasi subvarian terbaru Omicron XBB.1.5 belakangan ini.

Begitu juga Kabupaten Kepulauan Meranti. Wilayah pesisir Indonesia yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka ini telah berada di zona aman atau level hijau COVID-19 sejak penurunan tersebut terjadi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan MerantiMuhammad Fahri mengungkapkan status COVID-19 di Kepulauan Meranti sangat terkendali. Apalagi baru-baru ini terdapat mutasi subvarian baru, pihaknya memastikan tidak ada terdeteksi.

"Belum ada terdeteksi. Alhamdulillah aman," ujar Muhammad Fahri ketika dikonfirmasi, Jumat.

Dari data sebaran yang dirilis pihaknya, hanya ada satu kasus yang terdeteksi terkonfirmasi positif di awal tahun 2023. Saat ini pasien tersebut dilakukan isolasi mandiri (isoman).

"Kasus itu terdeteksi sekitar tanggal 12 Januari 2023, dan mereka menjalani isolasi mandiri dengan di bawah pengawasan petugas. Sejak itu hingga saat ini tidak ada kasus lagi atau nihil," tambahnya.

Meski nihil kasus, Dinas Kesehatan terus melakukan upaya antisipasi penyebaran dengan menggalakkan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh. Pihaknya telah menyediakan suntikan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua.

Vaksinasi dosis keempat bisa diberikan dengan jarak enam bulan dari dosis ketiga atau booster pertama. Keputusan pemberian vaksinasi booster lanjutan itu tertuang dalam surat edaran yang baru saja mereka terima pada bulan lalu.

"Sudah mulai sejak bulan Januari lalu. Makanya kita imbau masyarakat segera melakukan vaksinasi," katanya.

Ia mengingatkan percepatan penerimaan vaksinasi secara gratis ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat setempat. Karena dari informasi yang pihaknya terima pemerintah pusat sedang menyusun rencana terhadap vaksin berbayar.

"Terlanjur masih gratis iya dimanfaatkan segera. Saat ini dari informasi yang kami terima, ke depan kemungkinan akan berbayar," bebernya.

Apalagi kata Fahri, jauh sebelum ini vaksin booster kedua hanya menyentuh kepada tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia). Saat ini realisasi vaksinasi di Kepulauan Meranti telah menyasar ke penduduk 363.541 ribu jiwa.

Dimana capaian vaksin pertama mencapai 86,3 persen dengan jumlah 155.367 orang, vaksin kedua mencapai 72,1 persen dengan jumlah 129.929 orang. Sementara vaksin booster satu mencapai 42,9 persen dengan jumlah 77.369 orang dan booster kedua baru mencapai 1,7 persen atau setara 604 orang.