Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump, Senin (22/12), mengatakan bahwa AS akan tetap menyimpan komoditas minyak dan kapal-kapal yang disita di lepas pantai Venezuela.
"Kami akan menyimpannya... Mungkin kami akan menjualnya, mungkin kami akan menyimpannya. Mungkin kami akan menggunakannya dalam cadangan strategis. Kami juga akan menyimpan kapal-kapalnya," katanya kepada wartawan di negara bagian Florida.
Sebelumnya pada Selasa (16/12) lalu, Trump menyatakan "blokade total dan lengkap" terhadap kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang masuk atau keluar Venezuela.
Baca juga: Trump Klaim AS Sita Kapal Tanker Minyak di Perairan Venezuela
Pasukan AS pada Minggu (21/12) mengejar kapal tanker minyak lain di perairan internasional dekat Venezuela pada Minggu (21/12) di tengah meningkatnya ketegangan di Karibia.
Jika disita, kapal tersebut akan menjadi kapal tanker ketiga yang disita di wilayah itu sejak 10 Desember.
Trump mengatakan jumlah narkoba yang masuk ke AS melalui laut telah berkurang sebesar 96,2 persen.
"Dan segera, kami akan memulai program yang sama di darat. Darat jauh lebih mudah... Kami menyelamatkan 25.000 nyawa setiap kali kami melumpuhkan sebuah kapal. Dan lebih dari 96 persen berhasil dihentikan melalui laut," kata Trump.
"Sejujurnya, kami sedang mencoba mencari tahu siapa 4 persen sisanya, dan kami akan meraih kesuksesan yang sama, bahkan lebih cepat, karena lebih mudah di darat," katanya.
"Jika mereka ingin datang melalui darat, mereka akan menghadapi masalah besar. Mereka akan hancur berkeping-keping, karena kami tidak ingin rakyat kami diracuni," tambahnya.
Presiden AS itu mengatakan Venezuela telah melakukan "hal-hal mengerikan" terhadap AS.
"Mereka mengirimkan penjahat mereka, mereka mengirimkan tahanan mereka, mereka mengirimkan pengedar narkoba mereka," katanya.
Trump menegaskan Presiden Venezuela Nicolas Maduro harus menganggap ancamannya serius karena AS telah membentuk armada terbesar yang pernah ada.
Pemimpin AS itu menyatakan bahwa Maduro bebas untuk bertindak, apa pun namun jika bersikap keras, itu akan menjadi kali terakhir pemimpin Venezuela itu melakukannya.
Baca juga: Iran Peringatkan: Operasi Militer AS di Dekat Venezuela Ancam Stabilitas Kawasan
Beralih ke Presiden Kolombia Gustavo Petro, Trump memperingatkannya, dengan mengatakan:
"Dia harus berhati-hari karena dia memiliki pabrik narkoba," ucap Trump.
"Dia bukan teman Amerika Serikat... dan dia harus waspada karena dia memproduksi kokain, dan mereka mengirimkannya ke Amerika Serikat dari Kolombia," tambahnya.
Sumber: Anadolu
