Pekanbaru (ANTARA) - Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar dan Pemerintah Kota Pekanbaru karena menjadi daerah terbaik dalam upaya penurunan prevalensi stunting di daerah itu pada 2023.
"Dua daerah itu diberikan penghargaan karena dengan cakupan prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 7,6 persen untuk Kabupaten Kampar atau turun dibandingkan tahun 2022 mencapai 14,50 persen dan Kota Pekanbaru dari 16,83 persen tahun 2023 atau turun menjadi 8,70 persen pada tahun 2022," kata diadi Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan penghargaan yang diberikan untuk daerah ini selain memberikan apresiasi sekaligus diharapkan menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Riau dalam menurunkan prevalensi stunting.
Prevalensi stunting, katanya, penting diturunkan karena stuntingmengganggu pertumbuhan anak-anak di bawah usia lima tahun dan memiliki dampak terhadap pertumbuhan fisik mereka.
"Stunting berkaitan dengan masalah kesehatan anak akibat gizi buruk, terutama jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Faktor penyebabnya dapat berasal dari malnutrisi pada ibu hamil atau selama masa pertumbuhan anak," katanya.
Oleh karena itu, katanya, gizi ibu yang baik dapat membantu memastikan bayi sehat sejak lahir dan mencegah berat badan lahir rendah sertastunting.
Selain itu, pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) yang tepat dan sesuai rekomendasi dapat membantu mencegah stunting, serta memperkenalkan kebiasaan makan sehat.
Pprevalensi stunting Provinsi Riau 2023 sebesar 14 persen atau lebih baik ketimbang target Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen.
"Cakupan prevalensi stunting Raiu sebesar 14 persenitu menempatkan Riau berada pada urutan ketiga prevalensi stunting terendah 2023 yaitu 13,6 persen, setelah Bali 7,2 persen dan Jambi 13,5 persen," katanya.
Ia optimistis pada 2025 stunting di Riau di bawah 10 persen karena prevalensi stunting di "Bumi Lancang Kuning" --sebutan Riau-- ini menunjukkan tren penurunan pada 2013 stunting Riau 36,8 persen dan pada 2023 sebesar 13,6 persen. (ADV)