Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau melakukan pengembalian empat helikopter penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ke tempat masing-masing, baik itu di kementerian maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala BPBD dan Damkar RiauEdy Afrizal mengatakan sebelumnya ada sebanyak 11 helikopter dalam berbagai jenis telah ditempatkan di Provinsi Riau untuk penanggulangan karhutla. Namun kini Riau sudah memasuki musim hujan, sehingga keberadaan helikopter pun sudah kurang efektif.
"Pengembalian empat heli sudah dijadwalkan. Sekarang musim hujan sudah mulai merata di kabupaten/kota. Karhutla juga dilaporkan nihil," katanya di Pekanbaru, Jumat.
Adapun keempat helikopter tersebut yakni Heli Water Bombing Blackhawk UH-60A (N61AA), Mi-BAMT (RA-22747), Bombing Mi-BAMT (RA-22834) dan Superpuma A533212 (P2-MHL). Semuanya heli bom air.
Meski begitu, lanjut dia, masih ada empat helikopter water bombing dan tiga untuk kegiatan patroli yang masih tetap siaga. Masing-masing heli dengan jenis berbeda ini, kata dia, tetap disiagakan pada 30 Oktober hingga 30 November mendatang.
Ada pun empat heli bom airdan heli patroli yang masih disiagakan tersebut yakniHeliMi-8AMT (RA-22729) yang disiagakan hingga 5 November. Heli Blackhawk UH-60A (N260UH) yang siaga hingga 5 November.
Selanjutnya Heli Water Bombing Blackhawk UH 60 A (N 60 CU) disiagakan hingga 5 November. Lalu heli Water Bombing Kamov KA-320 disiagakan hingga 31 Oktober. Sedangkan untuk Heli Patroli Bell 505 (PK-WSA) disiagakan hingga 5 November.
Kemudian, Heli Patroli Hell 206 1.4 (PK-FBI) dan Bell 412 SP (PK-DAS Kemenhut) status disiagakan, namun waktu pengembalian masih bersifat tentatif. "Sebagian masih siaga sebagai bentuk antisipasi," ungkap Edy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masuk musim hujan, BPBD Riau kembalikan 4 heli penanganan kathutla
