Kairo (ANTARA) - Mesir telah mengirim tim khusus dan peralatan ke Gaza untuk membantu proses evakuasi jasad para sandera Israel yang ditahan di wilayah tersebut, demikian dilaporkan oleh kanal berita Mesir Al-Qahera News pada Sabtu (25/10).
Mengutip sumber anonim, media yang berafiliasi dengan pemerintah tersebut mengatakan langkah itu bertujuan untuk mempercepat operasi pencarian di bawah perjanjian gencatan senjata, khususnya untuk evakuasi jasad dari bawah reruntuhan ekstensif di Gaza.
Baca juga: WHO: Gaza Butuh Rp116 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur
Laporan sebelumnya mengindikasikan adanya kesulitan ekstrem dalam proses evakuasi jasad akibat kerusakan yang parah.
Sebelumnya, surat kabar Israel The Jerusalem Post melaporkan para pemimpin Israel telah menyetujui permintaan Mesir untuk mengizinkan masuknya peralatan dan personel untuk misi pemulihan.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melaksanakan ketentuan gencatan senjata.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, Hamas membebaskan seluruh 20 sandera Israel yang masih hidup. Sementara, Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Baca juga: Rusia Desak Pencabutan Segala Hambatan Bantuan untuk Gaza
Israel memperkirakan jasad 28 sandera ditahan di Gaza, dengan beberapa di antaranya sudah tewas sebelum dibawa dan yang lainnya meninggal saat disandera. Hamas sejauh ini telah memulangkan 15 jasad.
