Kairo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Badr Abdelatty dan Perdana Menteri sekaligus Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada Minggu (9/11) menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan upaya dalam mengonsolidasikan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Mesir, dalam pembicaraan via sambungan telepon, kedua pejabat tersebut juga membahas berbagai perkembangan perihal konsultasi yang sedang berlangsung mengenai implementasi rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Gaza.
Baca juga: Teheran Tuding Washington di Balik Serangan Israel Juni 2025
Mereka menekankan pentingnya menghubungkan Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk memastikan kesatuan wilayah Palestina. Mesir dan Qatar menyoroti perlunya rakyat Palestina mengelola urusan mereka sendiri sembari menjaga persatuan dalam pengambilan keputusan Palestina.
Kedua pihak membahas konsultasi yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait pengerahan pasukan internasional di Gaza, seraya menekankan pentingnya penetapan mandat dan kewenangannya secara jelas agar dapat mendukung upaya pemulihan dan rekonstruksi awal.
Mereka juga meninjau situasi di Tepi Barat, menekankan penolakan tegas mereka terhadap seluruh kegiatan permukiman dan pelanggaran berulang yang merusak prospek perdamaian dan meningkatkan ketegangan.
Baca juga: PBB Soroti Hambatan Serius Penyaluran Bantuan ke Gaza
Gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza mulai diberlakukan pada 10 Oktober usai konflik selama dua tahun. Kesepakatan gencatan senjata yang telah lama dinantikan tersebut dicapai melalui mediasi Mesir, Qatar, Turki, dan AS.
