Mesir Ambil Alih Kendali Perundingan Demi Wujudkan Gencatan Senjata Gaza

id Gaza, Palestina

Mesir Ambil Alih Kendali Perundingan Demi Wujudkan Gencatan Senjata Gaza

Mesir memimpin negosiasi terperinci mengenai daftar tahanan asal Palestina yang diusulkan untuk dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza yang kemungkinan bakal tercapai. (ANTARA/Xinhua.)

Kairo (ANTARA) - Mesir memimpin negosiasi terperinci mengenai daftar tahanan asal Palestina yang diusulkan untuk dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza yang kemungkinan bakal tercapai, seperti dilansir stasiun televisi Al Qahera News, yang terafiliasi dengan pemerintah Mesir, pada Selasa (7/10).

Perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel, yang kini memasuki hari kedua, di Sharm el-Sheikh, sebuah kota resor di tepi Laut Merah, telah memasuki tahap yang berfokus pada pembahasan tuntutan spesifik Hamas, kata saluran berita tersebut, mengutip sumber-sumber Mesir.

Baca juga: Ribuan Warga Belanda Gelar Aksi Duduk di 20 Stasiun, Serukan Dukungan untuk Palestina

Daftar dari Hamas mencakup sejumlah tokoh terkemuka, seperti Marwan Barghouti, Ahmad Sa'adat, Hassan Salameh, dan Abbas al-Sayed, lapor Al Qahera. Hamas telah menyatakan bersedia membebaskan semua warga Israel yang disandera, termasuk sandera yang masih hidup maupun jenazah sandera yang telah tewas.

Masalah utama dalam negosiasi ini adalah tuntutan Hamas tentang mekanisme yang jelas untuk implementasi rencana perdamaian 20 poin yang didukung Amerika Serikat (AS) serta jaminan bahwa Israel tidak akan melanjutkan operasi militer di Gaza setelah kesepakatan tercapai, ungkap sumber-sumber Mesir.

Mesir sedang memperkuat upaya diplomatiknya demi menuntaskan kesepakatan dan menetapkan protokol implementasi kesepakatan tersebut. Delegasi dari Qatar, Turki, dan AS diperkirakan akan ikut serta dalam perundingan tersebut.

Konflik Hamas-Israel meletus pada 7 Oktober 2023, ketika serangan besar-besaran Hamas di Israel selatan menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 250 lainnya disandera.

Baca juga: Pemimpin Hamas desak jaminan konkret untuk akhiri perang Israel di Gaza

Sejak itu, respons Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang buruk di Gaza, dengan otoritas kesehatan setempat melaporkan lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dalam berbagai operasi militer Israel.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.