Terkait ledakan Kilang Dumai, Polisi dan Internal Pertamina mulai lakukan investigasi

id Kilang Minyak Dumai

Terkait ledakan Kilang Dumai, Polisi dan Internal Pertamina mulai lakukan investigasi

Humas Pertamina Kilang Dumai Agustiawan.

Dumai (ANTARA) - Kepolisian Daerah Riau sudah memanggil sejumlah pekerja Kilang Pertamina RU Dumai untuk dimintai keterangan terkait ledakan dan kebakaran pada salah satu unit produksi yang terjadi Rabu (30/9).

Humas Pertamina Kilang Dumai Agustiawan menjelaskan bahwa sudah dua hari ini tim Reskrimsus Polda Riau dan tim investigasi internal Pertamina Raya memulai penyelidikan atas kejadian ledakan kilang minyak Dumai.

"Inafis Polda Riau dan tim investigasi internal Pertamina Persero sudah memulai penyelidikan dalam dua hari ini. Sejumlah pekerja juga telah dimintai keterangan," kata Agustiawan, Jumat malam.

Terhadap penyelidikan ini, manajemen Kilang Pertamina Dumai menyatakan sangat mendukung dan siap bekerjasama dengan tim investigasi.

Penanganan pasca kejadian, saat ini proses perbaikan pada kerusakan unit produksi hydro plant H2 12 yang terbakar dan meledak masih berlangsung dikerjakan.

Agustiawan juga menyebut tidak ada korban jiwa, namun pada malam kejadian ledakan, terdapat enam pekerja yang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Enam korban ini sudah kembali ke rumah karena hanya mengalami kondisi shok atau kaget saat ledakan. Pihak perusahaan berupaya memberikan pelayanan kepada warga terdampak.

KPI Dumai, lanjutnya, juga menerima laporan dari kelurahan setempat jumlah warga terdampak ledakan sebannyak 17 orang. Kondisi warga itu juga mengalami shok dan kaget.

"Kami juga membuka posko pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak. Sejauh ini kondisi kilang sudah normal dan operasional tidak terganggu. Untuk dampak kerugian masih dilakukan proses penghitungan," demikian Humas Kilang Dumai Agustiawan.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.