Kairo/Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Belanda David van Weel berharap rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump dapat membantu memperlancar aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, saat mengunjungi perlintasan perbatasan Rafah dari sisi Mesir pada Selasa.
Dalam konferensi pers, van Weel menyuarakan "keprihatinan yang mendalam" atas memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza dan memuji peran Mesir dalam memfasilitasi masuknya bantuan dan evakuasi medis, menurut laporan media Mesir.
Baca juga: Usulan Perdamaian AS untuk Gaza Buka Jalan Bantuan Kemanusiaan
Ia berharap rencana Trump akan "memperbaiki kondisi di lapangan dan membuka kembali perlintasan sepenuhnya dari sisi Palestina untuk memungkinkan aliran bantuan yang lebih lancar."
Menteri Belanda itu memulai kunjungannya dengan meninjau operasi di perlintasan Rafah untuk memantau pengiriman bantuan kemanusiaan dan pertolongan ke Gaza, lapor saluran berita pemerintah Mesir, Al-Qahera News.
Selama kunjungan tersebut, ia menerima pengarahan terperinci dari Gubernur Sinai Utara, Khaled Megawer, dan pejabat Bulan Sabit Merah mengenai situasi kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut.
Selama meninjau perbatasan, Van Weel menyaksikan ribuan truk bermuatan pasokan medis dan makanan menunggu izin untuk memasuki Gaza, lapor kantor berita pemerintah Mesir, MENA.
Selain perbatasan, Van Weel juga dijadwalkan mengunjungi Rumah Sakit Umum El Arish untuk memeriksa warga Palestina yang terluka yang sedang dirawat di Mesir, serta pusat logistik di Bandara El Arish, yang telah menerima lebih dari 1.030 penerbangan bantuan membawa lebih dari 27.000 ton pasokan bantuan sejak perang dimulai dua tahun lalu.
Pelabuhan El Arish juga telah menerima banyak kapal yang memuat ribuan ton barang bantuan. Bantuan tersebut pertama-tama disimpan di gudang logistik, kemudian diangkut melalui darat ke perlintasan Rafah dan Kerem Shalom sebelum dikirim ke Gaza.
Sebelumnya pada Selasa, van Weel menyebut rencana Trump sebagai "kesempatan bersejarah" untuk mengakhiri perang di Gaza dalam konferensi pers bersama di Kairo dengan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah perundingan tidak langsung hari kedua Hamas dan Israel di kota Sharm el-Sheikh, Mesir, di Laut Merah, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza berdasarkan rencana Trump.
Pada 29 September, Trump meluncurkan proposal 20 poin yang mencakup pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, gencatan senjata, perlucutan senjata Hamas, dan pembangunan kembali Gaza yang pada prinsipnya disetujui Hamas.
Baca juga: Konvoi Kemanusiaan Mesir Melaju ke Gaza, Bawa Harapan bagi Warga Terkepung
Militer Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023.
Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu hampir tak berpenghuni dan menyebabkan pengungsian massal, kelaparan, dan penyebaran penyakit.
Sumber: Anadolu