Pemprov Riau targetkan pendapatan Rp4 triliun dari perdagangan karbon

id Perdagangan karbon internasional,Pemerintah provinsi Riau, Riau jual karbon, pendapatan perdagangan karbon

Pemprov Riau targetkan pendapatan Rp4 triliun dari perdagangan karbon

Gubernur Riau Abdul Wahid ketika memberikan sambutan pada Musrenbang RPJMD 2025-2029 di Balai Serindit, Kediaman Gubernur Riau, Pekanbaru. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau menargetkan pendapatan Rp4 triliun dari perdagangan karbon pada kurun waktu 2025-2029 mendatang sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan sekaligus menjaga kelestarian alam.

Gubernur Riau Abdul Wahid dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2025-2029 di Pekanbaru, Senin mengatakan dana tersebut berasal dari negara maju yang berkontribusi, salah satunya Inggris.

"Kita wajib turunkan tingkat emisi dan negara maju mau memberikan kontribusi. Saya bertekad menjaga hutan dan lahan menjadi keuntungan ke depan," kata Abdul Wahid yang baru saja mengikuti "LondonClimateWeek" pekan lalu.

Ia mengatakan jika Bank Dunia menghargai 1 ton karbon seharga 5 dolar Amerika Serikat (AS), United Nations Environment Programme (UNEP) dan donatur lainnya bisa memberikan harga 15 dolar AS hingga 30 dolarAS per ton.

Jika Riau dapat menurunkan 200 ribu ton emisi per tahun maka diperkirakan provinsi yang dipimpinnya akan mendapatkan Rp4 triliun, menurut AbdulWahid.

Ia mengatakan dalam pertemuan di Inggris pihaknya telah bertemu dua donatur, salah satunya yakni Architecture for REDD+ Transactions (ART), sebuah organisasi yang menyediakan standar dan kerangka kerja untuk Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation(REDD+) di tingkat yurisdiksi.

Organisasi itu juga mengembangkan standarThe Environmental Excellence Standard for REDD+ (TREES)untuk mengukur, memantau, melaporkan, dan memverifikasi hasil pengurangan dan penyerapan emisi dari kegiatan REDD+.

AbdulWahid mengatakan pendapatan dari penjualan kredit karbon itu selanjutnya dapat digunakan untuk mendanai program-program lingkungan, di antaranya pembangunan di sektor lahan, kehutanan, lingkungan hidup, pertanian, dan transportasi.

"Mudah-mudahan Bupati dan walikota bisa tersenyum. Ini langkah yang harus dilakukan di tengah keterbatasan kemampuan fiskal untuk membangun," ujar dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Riau targetkan pendapatan Rp4 triliun dari perdagangan karbon

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.