Napi vonis mati kabur, Kanwil Ditjenpas Riau periksa petugas Rutan Siak

id Kanwil Ditjenpas Riau,Tahanan rutan Siak, tahanan narkoba kabur

Napi vonis mati kabur, Kanwil Ditjenpas Riau periksa petugas Rutan Siak

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Riau, Maizar dalam suatu kesempatan rapat bersama jajaran terkait pengamanan lapas dan rutan. ANTARA/HO-Ditjenpas Riau.

Pekanbaru, (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jendral Permasyarakatan Provinsi Riau memeriksa petugas keamanan Rumah Tahanan Kelas II B Siak yang berjaga saat kejadian tiga narapidana kabur pada Minggu (19/10) dinihari.

Kepala Kanwil Ditjenpas Riau, Maizar di Pekanbaru, Senin mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk menindaklanjuti kejadian tersebut dengan pemeriksaan seluruh petugas pengamanan Rutan Siak.

"Kanwil Ditjenpas Riau telah membentuk tim untuk menindaklanjuti kejadian dengan memeriksa seluruh petugas pengamanan Rutan Siak," katanya.

Selain itu pihaknya juga memindahkan lima dari delapan orang tahanan di kamar yang dihuni tiga napi kabur tersebut. Mereka dipindahkan ke kamar lain yang lebih aman terpisah dengan dua tahanan kabur lainnya yang berhasil ditangkap.

Sementara satu tahanan lagi Epi Saputra masih dalam pengejaran aparat rutan, kepolisian dan TNI. Terpidana mati kasus narkoba ini digambarkan mengenakan baju kaos hitam dan celana pendek dengan postur kurus dan bertubuh kecil.

Terkait kronologi tahanan kabur itu, Maizar menceritakan bahwa kamar tahanan narkoba itu dihuni delapan orang. Tiga orang berupaya kabur saat lima lainnya sedang tidur pada Minggu dini hari pukul 02.15 WIB.

Dari tiga tahanan yang kabur itu dua orang telah berhasil ditangkap dengan identitas Satria Adi Putra dan Safrudis. Ketiganya sudah divonis hukuman mati namun masih dalam proses banding.

Saat kejadian kabur kondisi di Siak ketika itu sedang hujan deras. Mereka menjebol kamar hunian dengan cara memotong "slot grandel" menggunakan mata gerinda.

"Ini pengakuan dari dua orang yang ditangkap. Slot Grendel pintu dirusak dini hari saat lima tahanan lain sedang tertidur. Bekas potongan gerinda ditutupi dengan abu rokok untuk menyamarkan pantauan dari petugas jaga," ungkapnya.

Setelah slot Grendel terpotong tahanan mencongkel menggunakan besi supaya terbuka. Minggu dini hari dipilih karena Siak sedang hujan deras sehingga bisa menyamarkan bunyi dan suara saat melarikan diri.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.