Pedagang Lontong Pekanbaru Kewalahan Penuhi Pesanan

id pedagang lontong, pekanbaru kewalahan, penuhi pesanan

Pedagang Lontong Pekanbaru Kewalahan Penuhi Pesanan

Pekanbaru, (antarariau) - Berkah Idul Fitri turut dirasakan oleh pedagang lontong di Pekanbaru, yang kewalahan melayani pesanan yang mencapai jumlah mendekati dua ribu buah pada Sabtu sore.

"Setiap tahun mengalami peningkatan, puncaknya pesanan hari ke 29, sekitar 1917 buah," kata Bu Dhe, seorang pedagang lontong di Jalan Sultan Agung no 29, Kelurahan Sukamulia , Kecamatan Sail, Pekanbaru kepada wartawan.

Pesanan lontong, menurut Bu Dhe, sudah mulai antri sejak pertengahan bulan Ramadhan, dan mengalami kenaikan pesat pada malam ke 29. Hal itu membuat pedagang yang sudah bertahun-tahun menerima pesanan itu terpaksa harus menolak banyak pesanan, karena khawatir tak mampu dipenuhinya.

"Jum'at sore, sudah tidak menerima pesanan lagi, khawatir tidak terpenuhi," katnaya.

Selama bulan Ramadhanm Bu Dhe mengaku melayani pesanan yang bervariasi setiap harinya. Namun yang terendah menurutnya tak kurang dari 400 buah lontong terjual, yakni pada minggu ketiga Ramadhan.

Untuk kebutuhan beras, pada kondisi puncak, tak kurang dari 1,5 kwintal beras perhari dihabiskan Bu Dhe untuk memenuhi pesanan. Selain itu, Bu Dhe juga menghabiskan 180 ikat daun pisang untuk pembungkus.

Harga sebuah lontong berukuran 25 centimeter dipatok Rp4500, dan rata-rata pembeli memesan 10 hingga 30 buah perorang.

Meski menggiurkan, menurut Bu Dhe, usahanya bukan tanpa kendala. Harga daun pisang menjelang lebaran menurutnya menjadi hambatan paling berarti.

"kadang sulit mencari daun pisang di pasar, kalaupun ada, mendekati hari raya harganya bisa sampai empat ribu perhelai," katanya.

Modal yang diputarpun diakui Bu Dhe cukup besar, yakni sekitar Rp2 juta dalam sehari jika pesanan sedang banyak. Pengeluaran terbesar menurutnya adalah pembelian beras yang mencapai angka Rp1,6 juta, sedangkan untuk daun pisang, dirinya harus mengeluarkan uang hingga Rp500 ribu lebih.

Lontong, layaknya ketupat, menjadi menu wajib dalam perayaan lebaran untuk teman bersantap hidangan opor ayam maupun gulai. Bahan baku berupa beras yang dibungkus dengan daun pisang, dan dimasak dengan cara merebus, membuatnya tahan lama.

Laporan Jurnalisme Warga : Bakhtura, Siswa MAN 1 Pekanbaru.

Tulisan sejenis dapat dikirimkan melalui alamat email antarariau@gmail.com


.