Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memprediksi angka kelahiran akan bertambah sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang menyebabkan sebagian besar masyarakat menghentikan kegiatan sehari-hari dan lebih banyak berada di rumah.
"Yang pasti, kelahiran akan bertambah karena banyak orang di rumah terus. Jadi, karena banyak di rumah, orang-orang itu tinggal di rumah terus, akhirnya kehamilan meningkat. Jadi, jumlah penduduk bisa makin banyak," kata Wapres Ma'ruf dalam sambutannya pada acara halalbihalal virtual dengan jajaran Sekretariat Wapres (Setwapres) di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin minta TIRBN lakukan percepatan perbaikan birokrasi
Dengan prediksi meningkatnya angka kelahiran tersebut, Wapres Ma'ruf meminta jajarannya di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk menyiapkan program kerja strategis dalam menghadapi potensi kekerdilan pada anak atau stunting.
"Stunting itu mungkin juga (bertambah) karena terganggu oleh situasi (COVID-19) bisa juga (kasusnya) bertambah berat," katanya.
Selain itu, tantangan setelah pandemi COVID-19 juga cukup berat di bidang ekonomi. Terlebih lagi, berbagai persoalan pemerintahan yang makin membaik sebelum pandemi, menjadi lebih berat karena terdampak COVID-19.
"Tantangan yang kita hadapi makin berat, ya, tantangan COVID-19, tantangan ekonomi, tantangan tugas-tugas yang kemarin sudah membaik sekarang menjadi lebih berat lagi, seperti kemiskinan dan pengangguran," katanya menjelaskan.
Oleh karena itu, dalam acara silaturahmi daring tersebut, Wapres Ma'ruf Amin mengajak seluruh jajarannya di lingkungan Setwapres untuk tetap semangat dan bangkit dari keterpurukan pandemi, supaya persoalan penanggulangan kemiskinan dapat makin teratasi.
"Marilah kita bersama, bekerja, ya, bismillah dengan semangat baru ini, masing-masing dari kita melakukan tugas-tugasnya," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sayangkan masih ada penolakan jenazah COVID-19
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta masyarakat tidak mudik Lebaran 2020
Pewarta: Fransiska Ninditya