Siak (Antarariau.com) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak menyampaikan bahwa jumlah produksi ikan tangkap daerah setempat sepanjang 2016 mencapai 2.867 ton atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Produksi ikan tangkap pada tahun 2016 kembali meningkat dibandingkan 2015 yang hanya 2.593,25 ton," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak Yulfan di Siak, Sabtu.
Dia mengatakan, pada 2015 memang sempat mengalami penurunan yang drastis dibandingkan dengan 2014 yang menembus 3.108 ton.
"Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya, kami akan kembali mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan produksi ikan tangkap," katanya.
Dia katakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan produksi ikan tangkap mengalami penurunan, salah satunya karena adanya pencemaran air Sungai Siak oleh limbah pabrik.
"Faktor lain diantaranya jumlah nelayan tangkap yang aktif semakin berkurang setiap tahunnya, ditambah lagi peralatan alat tangkap yang masih belum memadai sepenuhnya," katanya.
Di Kabupaten Siak itu sendiri, lanjut Yulfan, ikan Juoro menjadi andalan dengan jumlah produksi selalu diatas 250 ton setiap tahunnya. Kemudian disusul oleh ikan Lomek, Biang, Patin, Baung, Udang Galah dan Teri.
Dia sampaikan, sebelumnya pihaknya memprediksi akan kembali terjadi penurunan atau rata-rata sama jumlah produksinya ikan tangkap dari 2015.
"Namun berbagai upaya terus kami lakukan untuk meningkatkan jumlah produksi ikan tangkap di Kabupaten Siak. Bahkan berbagai bantuan juga terus kami salurkan kepada nelayan di daerah pesisir," lanjutnya.
Namun begitu, sambungnya, jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kabupaten Siak setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Pada 2015 masih ada 962 orang nelayan, 712 orang diantaranya nelayan tetap yang menjadikan profesi tersebut sebagai mata pencaharian sehari-hari. Sedangkan 250 orang lainnya hanya nelayan sambilan.
Sedangkan pada 2016 hanya tersisa sebanyak 867 RTP di Kabupaten Siak.
Oleh: Nella Marni