Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir terkendala oleh minimnya peralatan produksi untuk mengolah berbagai hasil perkebunan yang ada di daerah itu.
"Peralatan produksi masih sangat terbatas, sehingga jumlah produk yang dihasilkan juga belum mencapai maksimal," kata Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Aswin Bovita di Tembilahan, Selasa.
Ia mencontohkan jika terdapat permintaan nata decoco dalam jumlah banyak, pihaknya belum mampu memenuhi karena jumlah loyang untuk nata decoco itu tidak mencukupi.
"Loyang yang ada hanya beberapa saja," ucapnya.
Selain itu, sebutnya, Disbun Inhil juga terkendala oleh terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pengolahannya.
"Saat ini generasi muda sudah jarang yang tertarik untuk belajar mengolah nata decoco," katanya.
Menurut dia saat ini, anakmuda lebih cenderung memilih untuk merantau atau mencari pekerjaan lain karena gengsi jika mereka tetap berada di daerah.
"Oleh sebab itu, kami berharap adanya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya dibidang pengolahan produk berbagai hasil perkebunan," katanya. (ADV)
Berita Lainnya
Disbun Inhil terima bantuan 500 hektar replating kelapa dari Kementan RI
31 January 2022 15:00 WIB
Legislator Inhil dukung pembangunan 372 Km trio tata air
17 March 2020 13:59 WIB
Dongkrak ekonomi, Bupati Wardan harapakan BumDes adakan mesin pengolahan
20 November 2019 18:38 WIB
Legislator dukung teknis pengelolaan 16 alat berat diambil alih Disbun Inhil
06 November 2019 18:40 WIB
Disbun Inhil ambil alih 16 alat berat di tiap kecamatan
05 November 2019 20:43 WIB
Trio Tata Air diyakini mampu atasi kerusakan perkebunan kelapa di Inhil
06 January 2019 16:33 WIB
Disbun Inhil Siapkan Langkah Penyelamatan Kebun Kelapa Masyarakat
16 March 2017 21:00 WIB
Ini Dia Program Disbun Inhil Dalam Penyelamatan Kebun Kelapa Masyarakat
09 March 2017 20:45 WIB