Trio Tata Air diyakini mampu atasi kerusakan perkebunan kelapa di Inhil

id Dinas Perkebunan Inhil, Disbun Inhil, Bupati Inhil, Muhammad Wardan, kebun kelapa rakyat

Trio Tata Air diyakini mampu atasi kerusakan perkebunan kelapa di Inhil

Lahan Perkebunan Kelapa Masyarakat

Tembilahan (Antaranews Riau) - Pemerintah Indragiri Hilir meyakini program penyelamatan kebun kelapa melalui pola pembangunan trio tata air menjadi solusi efektif dalam mengatasi persoalan kerusakan kebun kelapa masyarakat.

Pembangunan trio tata air yang terdiri dari tanggul mekanik, manual dan pintu klep sejauh ini memang menjadi prioritas Pemerintah Daerah. Jika diestimasikan pembangunan satu kilometer tanggul mekanik dapat menyelamatkan kebun kelapa seluas 25 hektar (Ha).

Hasil monitoring Dinas Perkebunan Inhil, sejak tiga tahun terakhir jumlah kerusakan perkebunan kelapa masyarakat terus mengalami penurunan. Sekitar 40.000 ha lahan perkebunan masyarakat tercatat sudah produktif.

Pada tahun 2016 lalu, kerusakan kebun kelapa masyarakat Inhil tercatat sekitar 100.000 ha, kondisi ini diperparah dengan banyaknya pohon kelapa masyarakat yang tidak produktif lagi alias sudah tua. Melalui pembangunan tanggul serta fase selanjutnya yakni program peremajaan kelapa, hasil produksi kebun kelapa masyarakat terus meningkat.

"Ini merupakan salah satu keberhasilan Bupati melalui program percepatan pelaksanaan peremajaan kebun kelapa yang kritis pada OPD kami," ucap Bupati Inhil Muhammad Wardan melalui Sekretaris Disbun Inhil, Sutarno di Tembilahan, Minggu.

Dikatakannya, penanggulangan kerusakan kebun kelapa masyarakat yang sebagian besar disebabkan oleh itrusi air laut perlahan sudah dapat diatasi, keberhasilan ini pula lanjutnya berkat kerjasama OPD terkait serta komitmen yang kuat dari pemerintah setempat.

"Ini berkat kerjasama dan hasilnya sudah dapat dirasakan oleh petani kelapa Inhil," tuturnya.

Lebih lanjut diamengatakan, bahwa program tersebut akan tetap dilaksanakan hingga lima tahun ke depan. Karna pihaknya menganggap pola ini telah berhasil mengatasi permasalahan yang dikeluhkan hampir 80 persen masyarakat Inhil yang berprofesi sebagai petani. (adv/diskominfo)