Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama pihak terkait menyiapkan kelayakan eksplorasi tahap lanjut sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo dan Kelok di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau setelah dinyatakan minyak "discovery" (ditemukan).
General Manager PHR Zona Rokan Andre Widjanarko dalam keterangannya di Pekanbaru, Riau, Kamis menjelaskan kajian kelayakan eksplorasi lanjutan itu guna memahami dengan lebih baik potensi "reservoir " atau kantong minyak MNK pada formasi batu sendimen (Brown Shale).
“Fokusnya adalah untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan, termasuk dalam memastikan reservoir kemudian dapat diproduksi dengan memenuhi kaidah teknis keteknikan sekaligus dapat memenuhi aspek keekonomian,” katanya.
Sebelumnya, kedua sumur MNK yakni Gulamo dan Kelok menjadi pionir dalam eksplorasi MNK yang dijalankan lewat program akusisi data, fracturing (perekahan) pada interval terbatas, serta serangkaian tes termasuk 'flowback test".
Yakni, sebuah tes dengan mengukur aliran fluida (air) yang kembali ke permukaan setelah proses perekahan untuk mengevaluasi karakteristik dan kualitas reservoir.
"Flowback test", lanjutnya, merupakan langkah penting awal untuk mengetahui kemampuan reservoir dalam mengalirkan fluida ke lubang sumur dan ke permukaan.
Hal ini juga menjadi indikator adanya aliran hidrokarbon minyak dan gas ke permukaan.
Kepala Divisi Eksplorasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Sunjaya Eka Saputra mengatakan SKK Migas terus melakukan koordinasi yang intensif dengan PHR agar program-program terkait pengembangan Gulamo dan Kelok dapat dilaksanakan sesuai arahan dan persetujuan SKK Migas.
"Potensi MNK jika dikembangkan dengan baik akan memberikan tambahan produksi yang signifikan dan meningkatkan 'lifting' di Blok Rokan sehingga berdampak positif pada peningkatan secara nasional," katanya.
Pihaknya terus mendorong PHR untuk dapat mengakselerasi upaya percepatan produksi guna mendukung peningkatan lifting migas untuk mendukung program Ketahanan Energi yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.
"Saat ini juga sedang disiapkan agar ada mekanisme produksi awal dari sumur MNK sebelum POD disetujui seperti yang dilakukan untuk sumur-sumur GMB sebelumnya" kata Sunjaya.
Tahapan eksplorasi lanjutan, tambahnya, direncanakan melibatkan pengeboran sumur "appraisal" pada periode 2026-2027, serta sumur Demonstration yang akan berlangsung di tahun 2027-2028.
Tidak seperti sumur sebelumnya yang berupa sumur vertikal atau "deviated", sumur eksplorasi lanjutan ini akan menggunakan teknologi pengeboran "Long Horizontal" dengan "Multi-Stage Hydraulic Fracturing".
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PHR siapkan ekplorasi tahap lanjut Sumur Migas Nonkonvensional di Riau