Bupati Kampar beserta istri dan Sekda gagal divaksin karena hipertensi

id Vaksin kampar, vaksinasi kampar

Bupati Kampar beserta istri dan Sekda gagal divaksin karena hipertensi

Ketua TP PKK Kabupaten Kampar  Muslimawati Catur saat menjalani pemeriksaan. (ANTARA/HO-Pemkab Kampar)

Kuok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kampar telah menetapkan jadwal penyuntikan Vaksin Covid-19 Sinovac, melalui Dinas Kesehatan, memberikan vaksin perdana kepada Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, beserta Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Muslimawati Catur dan forkopimdalainnya pada Jumat (15/1).

Namun dari hasil pemeriksaan tim kesehatan, Ketua TP PKKgagal disuntik vaksin karena mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal itu juga dialami Bupati Catur Sugeng dan SekdakabYusri.

Penyuntikan vaksin yang telah menjadi program nasional harus kita sukseskan. Selain itu untuk memutus mata rantai sehingga COVID-19 ini betul-betul bebas dari tubuh kita.

"Ini merupakan penyuntikan vaksin merupakan penguatan terhadap imun tubuh dalam melawan COVID-19," kata Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Muslimawati Catur saat dijumpai di Puskesmas Kuok usai dilakukan pemeriksaan tim kesehatan.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya tidak dapat dilakukan penyuntikan karena hipertensi. Hal yang sama juga dialami oleh bupati Kampar dan Sekda Kampar yang juga gagal disuntik" kata Muslimawati Catur didampingi oleh Wakil Ketua TP PKK Kampar Juli Mastuti Yusri.

Sementara itu Bupati Kampar sebelumnya mengatakan bahwa, pemberian vaksin serentak secara nasional sudah dilaksanakan pada tanggal 13 Januari kemarin yang diadakan di Istana Negara dan diawali oleh Presiden, ini merupakan pertanda bahwa penyuntikan vaksin kepada seluruh masyarakat sudah dimulai.

"Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh elemen mesyarakat hendaknya ikut melaksanakan vaksin ini agar kita terhindar dari penyebaran COVID-19, semoga ini efektif untuk memutus mata rantai COVID-19, setelah ini dilewati, kita semua menjadi sehat dan ekonomi kita kembali stabil, namun tentunya tetap masih melaksanakan protokol kesehatan" harap Catur.

Baca juga: Pekanbaru siagakan 261 tenaga ahli berlisensi dalam proses vaksinasi

Baca juga: Nakes tiga puskesmas Pekanbaru belum terdata sebagai penerima vaksin COVID-19