Serangan Israel Tewaskan 25 Warga Gaza

id Gaza, Palestina

Serangan Israel Tewaskan 25 Warga Gaza

Sejumlah warga Palestina terlihat setelah kembali ke wilayah Sheikh Radwan yang hancur di utara Kota Gaza, 6 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Gaza/Yerusalem (ANTARA) - Sedikitnya 25 warga Palestina tewas pada Rabu (19/11) dalam serangkaian serangan Israel di seluruh Jalur Gaza, kata Pertahanan Sipil Gaza.

Militer Israel menyatakan serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap serangan tembakan yang ditujukan kepada tentaranya di selatan Gaza sebelumnya pada hari yang sama.

Mahmoud Basal, juru bicara (jubir) Pertahanan Sipil Gaza, mengatakan kepada Xinhua bahwa 11 orang tewas dalam serangan udara terhadap sebuah bangunan di kawasan Al-Zeitoun, Gaza City selatan.

Baca juga: Indonesia Apresiasi Resolusi PBB soal Gaza, Dorong Solidaritas Global

Bangunan tersebut menjadi tempat berlindung bagi puluhan keluarga pengungsi, dan para korban juga termasuk perempuan dan anak-anak.

Di dekat persimpangan Al-Shujaiya di Gaza City timur, dua serangan terpisah menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 10 orang lainnya. Di Khan Younis, Gaza selatan, sedikitnya 12 orang tewas, termasuk dua anak, kata Basal.

Basal memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat seiring tim penyelamat bekerja di beberapa wilayah yang terdampak.

Dia mengatakan serangan berulang sepanjang sore dan malam telah menambah tekanan pada tim penanganan kedaruratan yang beroperasi dengan peralatan terbatas dan persediaan yang semakin menipis.

Warga dan sejumlah sumber setempat mengatakan serangan tersebut menimbulkan kepanikan, terutama di Al-Zeitoun dan Al-Shujaiya, memaksa beberapa keluarga untuk mengungsi ke arah Gaza City tengah. Situasi tetap tegang karena pesawat tempur dan artileri Israel terus melakukan operasi, memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.

Israel mengatakan bahwa serangan udara tersebut dilancarkan sebagai respons atas penembakan yang terjadi sebelumnya pada hari itu terhadap pasukan yang beroperasi di Gaza selatan.

Israel menyatakan bahwa militan melepaskan tembakan di dekat pasukan Israel di Khan Younis, wilayah yang masih berada di bawah kendali Israel berdasarkan gencatan senjata yang dimulai pada 10 Oktober. Tidak ada tentara Israel yang terluka.

"Sebagai balasan, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mulai menyerang target-target Hamas di seluruh Jalur Gaza," kata militer Israel, seraya menambahkan bahwa pasukan akan terus melakukan operasi untuk "menumpas ancaman yang muncul."

Rabu menjadi salah satu hari paling mematikan bagi warga Gaza sejak gencatan senjata berlaku. Sejak dimulainya gencatan senjata yang rapuh itu, sedikitnya 280 warga Palestina tewas dan lebih dari 670 orang luka-luka akibat serangan Israel, menurut laporan sebelumnya dari otoritas kesehatan Gaza. Hampir 70.000 orang tewas sejak konflik pecah dua tahun lalu.

Pada hari yang sama, tentara Israel mengatakan pihaknya telah menyerang lokasi penyimpanan senjata yang digunakan oleh unit roket Hizbullah di Lebanon selatan.

Mereka menyatakan bahwa lokasi tersebut melanggar kesepakatan antara Israel dan Lebanon, dan bahwa militer akan terus bertindak melawan ancaman. Otoritas Lebanon juga melaporkan beberapa serangan udara terhadap sasaran di Lebanon selatan. Sedikitnya satu orang tewas dan 11 orang lainnya luka-luka dalam serangan pada Rabu.

Baca juga: Dubes Palestina: 80% Gaza Rata dengan Tanah, Satu Juta Warga Bertahan di Tenda

Peningkatan serangan terjadi setelah serangan Israel terhadap kamp pengungsi Ain al-Hilweh di Kota Sidon, Lebanon selatan, pada Selasa (18/11), yang menewaskan sedikitnya 13 orang.

"IDF sedang beroperasi melawan kehadiran Hamas di Lebanon dan akan terus bertindak melawan teroris Hamas di mana pun mereka berada," kata pihak militer usai serangan pada Selasa.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.