Pekanbaru (ANTARA) - Pada peluncuran vaksinasi Sinovac pertama bagi 10 pejabat dan tokoh masyarakat di Kota Pekanbaru Kamis (14/1), diwarnai sedikit kendala kala Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengalami tensi tinggi mencapai 150 mm Hg jelang penyuntikan.
Namun setelah istirahat beberapa menit, tekanan darah Ayat Cahyadi turun dan diizinkan untuk disuntik vaksin COVID-19 merekSinovac.
Wawako Pekanbaru Ayat Cahyadi kepada media usai menjalani proses vaksinasi di Puskesmas Rejosari, mengatakan persyaratan sebelum divaksin sangat ketat.
Pertama, biodata dirinya dicatat berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kedua, tensi darah dan suhu tubuh harus diperiksa.
"Suhu tubuh saya tadi 36,5 derajat celcius. Agak naik karena terkena paparan sinar matahari pagi," kata Ayat berkisah.
Ia mengaku awalnya bermasalah pada pengukuran tensi darah yang mencapai 150 mm Hg. Padahal biasanya tensi darahnya antara 137 atau 138 mm Hg.
Pengukuran tensi darah sempat dicoba dengan alat tensi yang berbeda namun hasilnya tetap sama.
"Akhirnya, saya diminta istirahat dahulu biar tenang. Tensi tinggi kemungkinan karena faktor makanan. Saya memang ada makan rendang dan gulai, juga makan makanan khas Kabupaten Bekasi yaitu garam goreng (gareng)," tukas Ayat.
Baca juga: Pekanbaru siapkan dua rumah sakit rujukan usai vaksinasi
Baca juga: Ini 10 tokoh daerah Pekanbaru yang akan divaksin pertama kali