9 korban digigit anjing liar, Dinkes Pekanbaru berikan vaksin rabies

id Vaksin rabies, gigitan anjing liar, dinas kesehatan Pekanbaru, warga digigit anjing

9 korban digigit anjing liar, Dinkes Pekanbaru berikan vaksin rabies

Seorang balita jadi korban gigitan anjing liar di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. (ANTARA/HO-Polsek Tenayan Raya)

Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, memberikan vaksin rabies sebagai tindakan pencegahan kepada sembilan warga Kecamatan Tenayan Raya, korban digigit anjing liar sehingga menjalani perawatan medis.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota PekanbaruEdi Satriawanmengatakan para korban saat ini dalam kondisi stabil dan akan menjalani pemantauan ketat hingga 21 hari ke depan.

Mereka dijadwalkan kembali untuk pemeriksaan lanjutan pada 28 Agustus 2025 usai digigit anjing liar pada Kamis (22/8) lalu.

"Semua korban telah menerima suntikan vaksin rabies dan akan terus dipantau kesehatannya," kata Edi di Pekanbaru, Sabtu.

Dia menyampaikan langkah pemberian vaksin ini diambil untuk memastikan tidak ada korban yang terinfeksi virus mematikan tersebut. Hingga saat inistatus infeksi rabies pada para korban belum bisa dipastikan.

Hal itu karena Dinkes juga masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel anjing yang diduga sebagai sumber penularan. Sampel kepala anjing tersebut telah dikirim ke UPT Laboratorium Veteriner dan Klinik Hewan (LVKH) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

"Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan. Sampel dari anjing yang telah dilumpuhkan warga telah dikirim untuk diuji," terang Edi.

Sebelumnya warga Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, menjadi korban gigitan anjing liar pada di sejumlah lokasi, antara lain di Jalan Kamboja Indah, Mangga Besar 3, Jalan H Imam Munandar depan Toyota Agung, Jalan Singgalang, serta Jalan Sudimoro.

Anjing liar berwarna coklat yang menggigit warga sudah ditangkap dan dilumpuhkan oleh warga. Seluruh korban diperbolehkan pulang tanpa ada yang dirawat inap dan salah satunya diketahui masih balita.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.